RiderTua.com – Pecco Bagnaia kembali ke performa kuatnya di MotoGP Jepang. Rider Ducati Lenovo itu berhasil meraih pole position sekaligus memenangkan sprint race di Motegi. Ini merupakan kemenangan sprint pertamanya musim ini.
Tak terkalahkan, Pecco memimpin balapan mulai start hingga garis finis tanpa ada satu pun pembalap yang me’recoki’nya. Rekan setimnya Marc Marquez finis ke-2 setelah berhasil mengalahkan Joan Mir dan Pedro Acosta. Baby Alien melintasi garis finis 1,8 detik lebih lambat dari Pecco.
Pecco Bagnaia Memenangkan Sprint Pertama Musim Ini : Sangat Melegakan

Francesco Bagnaia mengatakan, “Ini sangat melegakan. Ini adalah salah satu masa terberat dalam karier MotoGP saya. Tentu saja, saya pernah mengalami fase-fase seperti itu sebelumnya. Tetapi setelah meraih 2 gelar dunia dan hasil-hasil positif dalam 4 tahun terakhir yang selalu menjamin finis di posisi dua besar, ini benar-benar salah satu momen terberat bagi saya.”
“Akhirnya saya bisa kembali gas pol, mengendalikan balapan, dan melakukan apa yang saya inginkan akhir pekan ini. Rasanya sungguh melegakan. Ini bukan hanya tentang hasil, ini tentang saya pribadi. Saya selalu percaya dan selalu berkata, jika saya merasa nyaman di atas motor maka saya akan kembali ke depan. Rasanya luar biasa bisa kembali ke posisi terdepan,” imbuh rider asal Turin Italia itu.

Terkait kemajuannya, Pecco menjelaskan, “Pekerjaan yang kami lakukan dalam tes Misano sangat membantu saya. Kami meningkatkan feel saat mengerem dan saat masuk tikungan. Pada hari Sabtu saya memberi tahu tim bahwa saya telah memberikan segalanya dalam beberapa balapan terakhir, tetapi saya tidak tahu apakah saya lebih cepat atau lebih lambat.”
“Saya benar-benar tidak bisa mengendalikan motor saya. Sekarang, ketika saya memutuskan untuk mencetak pole lap, saya bisa mengendarai motor dengan cara yang saya inginkan. Dulu saya pernah melakukannya dan belajar dari situ, tetapi seiring berjalannya waktu saya mulai melupakan kemampuan itu.”

“Saya benar-benar mampu mengendalikan sprint race. Saya bisa gas pol di beberapa lap pertama dan membangun keunggulan 3 detik setelah beberapa lap. Setelah itu, saya bisa mengendalikannya. Ini bagus untuk saya dan juga untuk tim. Satu-satunya hal yang buruk adalah kami membutuhkan 16 seri untuk mencapai ini.”
“Saya tidak bisa mengatakan dengan tepat, apa yang berubah pada motor. Tetapi perbedaannya besar. Saya lebih cepat 0,7 detik saat tes di Misano. Ada perbedaan. Akhirnya saya menjalani kualifikasi dan sprint dengan sangat baik. Sekarang, kita lihat apa yang terjadi selanjutnya,” pungkas murid Valentino Rossi itu.