RiderTua.com – Marco Bezzecchi menjadi sorotan di MotoGP Misano dua pekan lalu, karena dia menjadi satu-satunya pembalap yang mampu melawan Marc Marquez yang tak tertandingi musim ini. Dengan 5 podium dalam 7 balapan terakhir, rider Aprilia itu datang ke Motegi dengan kepercayaan diri yang tinggi. Selain itu, hasil tes Bezzecchi pada hari Senin di Misano juga positif dengan sasis baru.
“Kami berhasil mencapai level yang sangat baik dalam beberapa balapan terakhir, dan hampir sempurna di Misano. Akan luar biasa jika performa kuat itu juga bisa saya rasakan dan wujudkan di Jepang, meskipun kondisi di sini akan sangat berbeda,” ujar rider asal Rimini Italia itu.
Marco Bezzecchi : Kondisi Motegi Berbeda dengan Misano, Tapi Saya akan Berusaha Memberikan yang Terbaik
Meski menurut data belum pernah ada pembalap Aprilia yang naik podium di MotoGP Jepang, namun Bezzecchi tetap optimis. “Ini pertama kalinya saya membalap di sini dengan Aprilia, jadi saya harus menyesuaikan diri dulu. Tapi saya sangat suka layout treknya, dan hard braking cocok untuk baya balap saya. Ditambah lagi, saya memiliki beberapa pengalaman luar biasa di Motegi. Saya meraih podium saat finis ke-3 pada 2017 dan menang di Jepang pada 2018 sebagai pembalap Moto3,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.
Saat ini MarcoBez hanya tertinggal 8 poin dari Pecco Bagnaia untuk memperebutkan peringkat 3 dalam klasemen. “Sebenarnya, saya baru melihat klasemen usai balapan akhir pekan. Penting bagi saya untuk berkonsentrasi penuh pada balapan dan melanjutkan tren positif ini. Setelah itu, kami bisa membicarakan peringkat kami di Kejuaraan Dunia lagi di akhir tahun nanti,” jelas murid Valentino Rossi itu.
Namun Bezzecchi masih punya peluang untuk menjadi runner-up musim ini. Dengan 222 poin yang masih bisa diperebutkan dengan 12 balapan tersisa termasuk sprint, saat ini dia tertinggal 101 poin dari Alex Marquez.
Sebelum MotoGP seri ke-17 di Twin Ring Motegi akhir pekan ini, Bezz mengaku bahwa di awal musim dia tidak menyangka akan berada di posisi sekuat ini. “Tes pramusim dan balapan pertama sangat sulit, terutama karena Jorge Martin absen lama. Hasil terbaik tampak mustahil, tetapi untungnya kami berhasil mengubahnya dengan cepat,” pungkas putra Vito Bezzecchi itu sambil tersenyum.
