RiderTua.com – Marc Marquez dipastikan memenangkan gelar dunia MotoGP musim 2025 atau gelar ke-7nya di kelas utama, jika dia unggul 3 poin dari adiknya Alex Marquez di MotoGP Jepang akhir pekan ini. Ini akan menjadi gelar dunia ke-4 yang diraihnya di Motegi setelah 2014, 2016, dan 2018 ketika masih membalap untuk Honda.
Rider Ducati Lenovo itu mengatakan, “Tentu saja saya juga ingin bertarung untuk memperebutkan kemenangan kali ini, karena itu berarti saya memiliki peluang untuk merebut gelar. Tapi saya memperkirakan Alex akan cepat seperti biasa. Saya ingin merebut gelar dunia di sini. Mari kita lihat, apakah itu akan terjadi.”
Marc Marquez : Jika Tidak Bisa Menyegel Gelar Dunia di Motegi Masih Ada 5 Kesempatan Lagi

Marc Marquez menambahkan, “Mungkin terlihat mudah bagi orang awam, tetapi tidak mudah untuk mencetak 3 poin lebih banyak dari Alex karena dia membalap dengan sangat baik. Mari kita lihat, apakah performa terbaik saya akan cukup untuk merayakan ‘sesuatu’ yang besar pada hari Minggu. Jika tidak, kita tunggu saja. Jangan khawatir, saya bisa menunggu. Yang terpenting adalah saya bisa meraih gelar cepat atau lambat.”
Setelah Marc Marquez meraih juara dunia pertamanya di kelas 125cc pada 2010, dia tidak pernah menunggu lebih dari 2 tahun untuk kembali memenangkan gelar dunia. Namun sekarang, 6 tahun telah berlalu sejak dia merayakan gelar dunia terakhirnya pada 2019.
Apakah itu mengubah persiapan atau persepsinya? “Nilai sebuah gelar selalu sama. Mungkin gelar MotoGP pertama saya pada 2013 adalah yang terpenting, yang saya menangkan di Valencia dimana ada emosi yang luar biasa. Memang benar bahwa dengan meraih gelar berikutnya, saya meninggalkan fase tersulit dan tantangan terbesar dalam karier saya. Ini sangat berarti bagi saya, jadi saya akan menikmati momen ini,” jawab Baby Alien.

Rider pemenang balapan 99 kali itu melanjutkan, “Saya telah melewati 5 tahun yang sangat sulit, dan beberapa orang mungkin berpikir termasuk saya bahwa saya kehilangan 2 atau 3 tahun karier saya karena saya lebih banyak berada di rumah daripada di trek balap. Saya telah belajar banyak hal untuk kehidupan pribadi saya, seperti meminimalkan risiko.”
“Saya seorang pembalap dan saya membutuhkan adrenalin di mana pun. Namun, kehidupan pribadi saya jauh lebih panjang daripada seorang atlet profesional. Saya senang telah belajar meminimalkan risiko, meskipun saya tidak ingin mengulangi pengalaman itu. Sekarang saya berada di kehidupan kedua saya di MotoGP. Penting untuk menutup lingkaran yang dimulai dengan cedera serius dengan cara sebaik mungkin,” imbuh rider berusia 32 tahun itu.

Marquez mengaku bahwa dia akan berusaha sebaik mungkin menghadapi balapan akhir pekan di Twin Ring Motegi. Namun Marc tak menampik bahwa saat ini dia menjadi sorotan. “Itu mustahil. Semua orang menanyakan hal yang sama kepada saya, baik di wawancara maupun di paddock, dan bagaimana perasaan saya. Seandainya ini balapan terakhir musim ini, suasana hati saya pasti akan sangat berbeda. Jika saya tidak memenangkan Juara Dunia akhir pekan ini, itu bukan bencana saya masih ada 5 kesempatan lagi,” pungkas rekan setim Pecco Bagnaia itu optimis.
Kamu pasti bisa Marc