RiderTua.com – Jorge Martin bukanlah brand ambassador WRS (salah satu pemasok windscreen atau kaca fairing pada motor MotoGP). Namun kebiasaan juara dunia MotoGP 2024 itu yang selalu memukul kaca depan motor tepat di garis finis saat merayakan kemenangan, secara tidak langsung ikut mempromosikan WRS.
Meski ada banyak suku cadang yang jauh lebih penting dan lebih rumit, namun windscreen tetap menjadi komponen yang penting di MotoGP. Dan di MotoGP, kaca pelindung yang digunakan bukanlah produk massal. Karena setiap pembalap memakai kaca pelindung yang dibuat khusus untuknya. Kaca pelindung ini merupakan bagian dari paket aerodinamis dan diuji secara individual di wind tunnel atau terowongan angin bersama para pembalap sesuai permintaan tim pabrikan dan akan dimodifikasi lagi setiap kali ada pembaruan aerodinamis.
Berkat Jorge Martin, Windscreen Buatan WRS Berkembang Pesat

Perusahaan WRS berlokasi di Cattolica atau dekat Sirkuit Misano Marco Simoncelli, yang dalam beberapa tahun terakhir berhasil mengangkat mereknya sebagai spesialisasi kaca depan. CEO WRS Nicolas Zavoli selama ini aktif di industri aksesori sepeda motor, tetapi untuk menghindari kesulitan berurusan dengan pemasok dan margin keuntungan yang sangat kecil, perusahaan memutuskan untuk memproduksi produknya sendiri.
Pada 2008, WRS pertama kali memproduksi kaca pelindung untuk skuter bongsor Yamaha T-Max yang sangat laris terutama di Italia. Pada saat yang sama, prototipe pertama BMW S 1000 RR yang baru untuk WSBK sedang dibangun di Cattolica. Kerja sama tersebut masih berlanjut hingga saat ini, bahkan Toprak Razgatlioglu juga menggunakan windscreen buatan WRS.

Semua kaca pelindung baik untuk produksi massal maupun balap, dikembangkan dan diproduksi di Cattolica mulai dari dulu hingga sekarang. Menurut Zavoli, ini merupakan keunggulan yang tak tertandingi dalam hal waktu respons yang cepat dan produk yang dibuat khusus.
WRS merupakan pemasok windscreen untuk tim Ducati dan KTM di MotoGP, dan setiap pembalap menggunakan antara 80 hingga 100 kaca depan setiap tahunnya. Ini termasuk kaca depan khusus untuk trek basah dan variasinya berbeda tergantung pada jenis trek. Misalnya, kaca depan di Mugello dibuat berbeda dengan Sachsenring yang merupakan trek yang lebih lambat. Dan di setiap balapan akan dipasang kaca depan baru karena goresan halus atau bekas garis kecil pun menjadi musuh para ahli aerodinamika.
Selain permukaan yang sempurna dan kekuatan dasar yang tinggi, bobot kaca depan yang dibuat tangan dari PMMA (polimetil metakrilat), menjadi fokus utama pengembangan. “Untuk musim 2024, kami memperkenalkan kepada Ducati versi baru untuk motor Pecco Bagnaia yang 40 gram lebih ringan. Ini dirayakan seperti sebuah kemenangan. Setiap gram sangat berarti. Karena alasan itulah, kaca pelindung tidak diberi pelapis tambahan. Pewarnaan atau material self-tinting (bahan yang bisa menyesuaikan tingkat gelap atau terang) untuk menangkal efek cahaya dianggap terlalu berat,” ujar Nicolas Zavoli.

Dengan dedikasi dan keahlian yang luar biasa, kemampuan WRS dalam menangani masalah yang tampaknya sepele ini telah membuahkan hasil. Setelah tampil gemilang pada 2024, kini WRS digunakan pada motor-motor pemenang di ketiga kelas balap serta di Kejuaraan Dunia Superbike. Perusahaan spesialis windscreen asal Misano ini telah berkembang pesat, bukan karena Jorge Martin tetapi juga berkat dia.