RiderTua.com – Pada tes hari Senin di Misano, Alex Rins berbagi motor kedua dengan Jack Miller dalam menguji mesin M1 V4 yang baru. Tes ini memberi kesempatan Rins untuk membandingkan mesin Inline saat ini dengan mesin V4 yang baru.
“Saya cukup puas dengan performa motor ini. Banyak hal positif yang bisa saya dapatkan. Dibandingkan dengan Inline 4, masih banyak yang bisa ditingkatkan. Namun saya merasa cukup baik dalam pengereman. Dengan V4 saya bisa mengurangi kecepatan dengan lebih baik, lebih miring, dan lebih cepat dalam memasuki tikungan. Kami bisa memanfaatkan ban belakang dengan lebih baik, lebih stabil dan lebih mudah diprediksi,” jelas rider Spanyol itu.
Alex Rins : Sulit Membandingkan Yamaha V4 dan Honda V4, Dalam Berakselerasi Keduanya Mirip
Selama ini para pembalap Yamaha mengeluh tidak bisa memanfaatkan ban belakang untuk membantu dalam pengereman. Yang mengejutkan, Alex Rins justru menyukai bagian depan motor yang memang selama ini menjadi keunggulan M1 inline. “Saya merasa cukup nyaman dengan ban depan. Saat mengerem di Tikungan 1, 4, 8, saya mengerem lebih baik daripada dengan motor saya saat ini,” ungkap rider berusia 30 tahun itu.
Area penting yang sangat ingin ditingkatkan Yamaha untuk V4 adalah traksi saat keluar tikungan. “Saya merasakan cengkeraman yang lebih baik, cara kita menerima tenaga sangat berbeda. Saya ingin lebih banyak lagi, tetapi kami berada di jalur yang baik,” ujar Rins.
Rins mencatatkan waktu 1:31,571 menit dengan motor inline, kemudian 1:32,101 menit dengan V4. “Gapnya cukup jauh dalam hal catatan waktu, tetapi ada banyak hal positif dengan V4,” imbuhnya.
Tidak seperti rekan setimnya Fabio Quartararo yang hanya mengendarai motor Inline di MotoGP, Alex Rins sudah memiliki pengalaman dengan motor inline dengan Suzuki dan V4 dengan Honda. Dia berhasil menang dengan kedua motor tersebut (5 kali menang dengan Suzuki dan sekali menang untuk tim LCR Honda di GP Amerika 2023).
Apakah Yamaha V4 memiliki karakteristik yang sama dengan Honda V4? “Sebagai seorang pembalap, sangat sulit untuk membandingkan motor karena ban, cuaca, dan banyak hal lainnya juga harus dipertimbangkan. Saya dapat mengatakan bahwa cara mesin Yamaha berakselerasi sangat mirip dengan motor yang saya kendarai sebelumnya,” jawab Rins.
Jack Miller yang juga sarat pengalaman di MotoGP, mengatakan bahwa meskipun M1 V4 merupakan motor yang benar-benar baru tapi masih memiliki ‘DNA Yamaha’. Alex Rins sependapat dengan Miller terkait hal itu, “Mesin V4 memaksa kita berkendara dengan cara yang berbeda, lebih bergaya stop and go.”
Setelah mesin V4 Yamaha menjalani debut pada balapan akhir pekan di Misano, selanjutnya motor baru ini akan kembali tampil di depan publik bersama tes rider Augusto Fernandez di Sepang dan kemudian di Valencia sebagai wildcard.
Rins mengharapkan ada modifikasi substansial saat dia kembali menjajal motor V4 lagi pada tes pasca-musim di Valencia. “Yang pasti, masih terlalu dini untuk memiliki motor final sekarang. Saya yakin saat kami mencoba motor lagi, mungkin pada Tes Valencia, banyak bagian akan berubah,” ujarnya.
Area yang sangat perlu ditingkatkan adalah top speed, dimana Fernandez menjadi pembalap M1 paling lambat sepanjang balapan akhir pekan di Misano dan menempati peringkat terbawah dalam daftar top speed di tes Misano. Top speed Rins dengan mesin V4 yakni 8,9 km/jam lebih lambat daripada Desmosedici GP24 yang ditunggangi Alex Marquez.
“Saat ini, tenaganya agak kurang. Seperti yang dilihat di TV, kecepatannya sekitar 3-4 km/jam lebih lambat dari motor kami yang sebenarnya. Jadi, kami perlu meningkatkan area itu. Dengan meningkatkan top speed, kami akan membuat langkah maju yang besar. Karena akselerasi motornya lumayan, saya juga cukup terkesan. Tapi begitu kami mengangkat motor dan menaikkan gigi, tenaganya terasa kurang,” jelas Rins.
Sejauh ini, Yamaha belum memutuskan apakah akan menggunakan mesin V4 untuk musim 2026. Tetapi semua indikasi mengarah kesana. “Mungkin mereka belum mengonfirmasi bahwa itu akan menjadi motor tahun depan, tetapi hari ini cukup luar biasa,” pungkas Rins di Misano.
Rins meraih kemenangan MotoGP dengan mesin Inline terakhir pada balapan di Valencia 2022 bersama Suzuki. Di sisi lain, Yamaha yang kini menjadi satu-satunya pabrikan yang menggunakan mesin inline belum pernah menang sejak pertengahan 2022, meskipun Fabio Quartararo nyaris memenangkan MotoGP Inggris tahun ini (gagal finis lantaran ride height device mengalami kerusakan).
