RiderTua.com – Sejauh ini, mobil terbaru dari GWM Ora sudah disambut baik di Indonesia dan menjadi buruan bagi konsumen. Walau untuk sekarang modelnya baru diimpor dari luar negeri, produksinya akan dimulai tahun depan.
Ora 03 Masih Diimpor Dari Luar Negeri
Mungkin Ora 03 masih menjadi mobil pertamanya GWM Ora di Indonesia, tapi modelnya sudah disambut baik di pasarnya. Mobil hatchback ini membawa berbagai fitur unggulan serta tampilan yang begitu menarik, begitupun dengan harganya yang lumayan terjangkau untuk mobil listrik. Hanya saja modelnya masih belum dirakit lokal, jadi untuk sekarang harganya masih cukup mahal untuk sebagian orang.

GWM sudah tahu kalau ada konsumen yang menanyakan soal kapan modelnya bisa diproduksi lokal, mengingat mereka sudah merakit sejumlah mobilnya disini. Seperti Haval Jolion, dan pabrik yang dipakainya untuk merakit mobilnya ini sebelumnya dipakai oleh Mercedes-Benz. Dengan investasi sebesar Rp 20 miliar, Inchcape yang akan menangani produksi Ora 03.
Walau pabrik ini sempat dipakai oleh produsen sebelumnya, mereka masih harus memperluasnya agar bisa memuat lebih banyak unit untuk dirakit. Berkapasitas 4 ribu unit per tahun, prosesnya sudah mencapai 83 persen di bulan Agustus, dan mungkin akan selesai sekitar akhir tahun ini. Kalau tidak ada masalah, mereka bisa merakit Ora 03 mulai awal tahun 2026 mendatang.

Insentif Mobil Listrik
Apa yang dilakukan GWM Ora ini menyusul dengan kabar insentif mobil listrik impor yang tidak akan diberlakukan mulai tahun depan. Tentunya Ora 03 mendapat insentif ini, dan mereka sudah berencana untuk merakitnya secara lokal sebelum kabar tersebut muncul. Sehingga dengan modelnya yang sudah dirakit, maka modelnya tidak hanya mendapatkan isentif mobil listrik rakitan lokal, tetapi juga bisa memenuhi permintaan dengan cepat.

Untuk sekarang Ora 03 menjadi satu-satunya model yang dijual di Indonesia, tapi kalau permintaan di pasarnya semakin banyak, maka mereka mempertimbangkan untuk menjual model lainnya. Memang tidak hanya model 03 saja yang dijual di luar negeri, meski produk yang dimilikinya tidak sebanyak Tank maupun Haval, setidaknya untuk sekarang.