RiderTua.com – MotoGP Misano merupakan salah satu seri yang paling penting untuk Ducati. Melalui Marc Marquez, mereka ingin menunjukkan dominasinya di hadapan para penggemar tuan rumah. Namun sayangnya, juara dunia 8 kali itu gagal meraih pole position dan juga gagal meraih kemenangan dalam sprint race hari Sabtu. Keduanya justru diraih rival mereka Marco Bezzecchi dari Aprilia..
Setelah crash saat memimpin sprint, Marquez ingin ‘balas dendam’ pada race hari Minggu. Dan dia berhasil melakukannya. Di lap ke-12 dari 27 lap, Baby Alien berhasil menyalip Bezzecchi dan memimpin balapan hingga garis finis. Marquez menang tipis hanya 0,2 detik atas rider Aprilia itu yang pantang menyerah dan terus mengejarnya sepanjang balapan. “Saya mengerahkan segenap kemampuan saya. Kesalahan kemarin memberi saya fokus, kekuatan, dan energi tambahan,” ujarnya..
Bagi Marc Marquez Menang di Misano Lebih Penting, Karena Mendapat Tekanan dari Ducati (Tardozzi)
Marquez menambahkan, “Setelah kesalahan saya di hari Sabtu, saya merasakan semangat membara yang luar biasa. Saya ingin bereaksi sebaik mungkin dan reaksi terbaik adalah menang. Itu adalah salah satu balapan terberat musim ini. Marco adalah lawan yang sangat tangguh. Saya harus mengucapkan selamat kepadanya. Dia bereaksi sangat baik terhadap catatan waktu saya yang cepat di akhir balapan.”
Start dari pole, Bezzecchi memimpin balapan sejak awal dan Marquez mengikutinya dengan jarak yang cukup dekat selama beberapa lap. Kemudian rider Italia itu melebar di Tikungan 8 dan Marquez langsung memanfaatkan kesempatan itu. “Saya terus menekan selama beberapa lap karena saya tahu mustahil menyelesaikan 27 lap tanpa melakukan kesalahan. Dia melakukan kesalahan kecil di Tikungan 8, dan saya mengambil alih kepemimpinan,” jelas rider berusisa 32 tahun itu.
Benar saja, Marquez melakukan beberapa kali kesalahan sepanjang balapan. “Bagian akhir balapan sangat panjang. Saya membuat 3 kesalahan di Tikungan 11 dan sempat melebar ke green zone. Kemudian saya membuat kesalahan lagi untuk keempat kalinya. Dan jika saya membuat kesalahan untuk kelima kalinya, saya akan menerima long lap penalti. Jadi saya membalap dengan sangat hati-hati,” ungkap pemenang balapan MotoGP 99 kali itu.
Rider Ducati Lenoco itu melanjutkan, “Saya sedikit kesulitan selama beberapa lap tetapi kemudian saya mendapatkan feel saya kembali. Kemenangan ini sangat penting bagi Ducati. Saya merasakan tekanan akhir pekan ini, karena sangat penting bagi Ducati untuk memenangkan 2 Grand Prix di Italia yakni di Mugello dan Misano. Dan kami berhasil melakukannya.”
Marquez berpeluang besar merayakan gelar dunia ke-9nya di MotoGP Jepang dua pekan mendatang (26-28 September). “Ini fantastis dan terasa luar biasa. Tapi saya tidak ingin kehilangan fokus. Saya akan terus berusaha sampai kami mencapai target akhir kami,” imbuhnya.
Bagaimana perasaan Marquez merayakan gelar dunia di Jepang yang notabene merupakan markas besar dari mantan timnya Honda? “Saya sangat menghormati Honda. Tidak masalah apakah kita merayakannya di Jepang atau di Indonesia. Merayakan juara dunia di Jepang bukanlah hal yang istimewa bagi saya. Menang balapan di Italia lebih penting bagi saya, karena saya merasakan tekanan dari Ducati,” jawab Marquez.
“Saya merasakan tekanan yang diberikan Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo). Hari Sabtu, untuk pertama kalinya Tardozzi mengatakan kepada saya untuk memberikan segalanya dalam balapan. Tapi saya terjatuh. Hari ini saya bilang kepadanya, saya akan memberikan kurang dari segalanya,” pungkasnya sambil tertawa.
