RiderTua.com – Saat menjalani sighting lap di MotoGP Misano, RS-GP milik Jorge Martin mogok. Rider Aprilia itu langsung meminggirkan motornya lalu menyerahkannya kepada para marshall dan dia bergegas berlari ke pit untuk mengganti motor.
“Motornya tiba-tiba mati. Saya mengendarai dengan gas rendah dalam mode Eco untuk menghemat bahan bakar. Sebelum Tikungan 12, saya menyadari motornya mati. Saya mencoba menyalakannya kembali, tetapi tidak bisa. Saya menyerahkan motor kepada marshal dan berlari secepatnya ke pit,” jelas Martin..
Jorge Martin : Motor Saya Tiba-tiba Mati dan Motor Cadangan Setelannya Tidak Sama

Saat Jorge Martin beralih ke motor cadangan, pit line sudah ditutup. Untuk itulah dia harus start dari pit line untuk warm-up lap dan diganjar double long lap penalti dalam balapan hari Minggu.
“Saya harus menempuh dua kali long lap, tetapi saya berhasil mengambil posisi start. Begitulah aturannya sekarang. Menurutku akan lebih baik start dari belakang seperti dulu. Jika menempuh dua kali long lap, kita akan kehilangan seluruh balapan,” kritik juara dunia MotoGP 2024 itu.
Selain harus menjalani dua kali long lap, Martin juga disulitkan dengan motor cadangannya. “Setelannya sama. Tetapi saya sangat sensitif dan dapat merasakan jika stang disetel berbeda, bahkan meski hanya satu milimeter saja. Di MotoGP stang selalu disetel persis sama, tetapi saya selalu bisa merasakan perbedaannya,” ungkap rider asal Madrid Spanyol itu.

Meski begitu, secara keseluruhan balapan Martin berjalan dengan baik. Rider berusia 26 tahun itu finis ke-13 tertinggal 30 detik dari pemenang Marc Marquez. “Start saya bagus. Dalam beberapa lap pertama, saya langsung berada di posisi ke-9. Tapi karena dua kali long lap saya turun beberapa posisi. Saya bisa saja menyalip, tetapi rasanya tidak masuk akal. Saya memilih menghemat ban,” jelasnya.
Kemudian Martin menjelaskan, “Pagi harinya, kami melakukan perubahan besar pada set-up. Ada pembalap di depan saya jadi saya tidak bisa mencatatkan waktu yang baik. Namun race pace saya hari ini berada di kisaran 1:31,6 dan 1:31,8 menit. Itu akan memungkinkan saya finis di 5 besar, yang akan menjadi hasil yang bagus. Namun saat balapan, saya merasa sedikit lebih buruk. Ban belakang tidak bekerja dengan baik. Saya hampir jatuh di Tikungan 2.”

Usai balapan, Martin memberikan pernyataan yang bertolak belakang dengan perilaku motornya. Dia ingin motornya lebih lincah sekaligus lebih stabil, namun dua hal tersebut saling berlawanan.
“Saya menyadari motornya terlalu lambat saat berganti arah untuk gaya balap saya. Bagi saya, motornya perlu lebih lincah tetapi di saat yang sama memiliki stabilitas yang lebih baik. Namun sistem elektroniknya sangat kuat. Dalam hal itu, akhir pekan ini adalah yang terbaik sejauh ini,” pungkas Martinator.
Saat ini Martin berada di peringkat 20 dengan 24 poin, sementara rekan setimnya Marco Bezzecchi di peringkat 4 dengan 229 poin dalam klasemen.