RiderTua.com – Aion UT baru saja dirilis sebagai mobil listrik jenis hatchback di Indonesia, tapi modelnya sudah mendapat lawan baru di segmennya. Yaitu Wuling Cloud EV dan BYD Dolphin, sehingga UT harus bersaing melawan dua rivalnya tersebut yang hadir lebih dulu disini.
Dolphin dan Cloud EV Mendapat Lawan Baru
Pasar mobil listrik terlihat masih cukup ramai, apalagi di segmen hatchback listrik, dimana segmen ini diramaikan oleh BYD Dolphin hingga Wuling Cloud EV. Namun kehadiran Aion UT sudah membuat segmennya semakin ramai dengan banyaknya pilihan yang ditawarkan. Sehingga membuat persaingan berjalan semakin ketat dari sebelumnya.

Aion menjual UT dengan harga Rp 325 juta untuk varian Standard dan Rp 363 juta untuk varian Premium. Sebenarnya UT tidak hanya menawarkan dua varian saja di kelasnya, Dolphin dan Cloud EV juga demikian, dimana BYD menjual Dolphin varian Dynamic seharga Rp 369 juta dan Premium Rp 429 juta. Sementara Cloud EV dibanderol Rp 365 juta untuk varian Lite dan Rp 404 juta untuk varian Pro.
Kalau dilihat, Dolphin menjadi mobil listrik paling mahal, sementara UT menjadi yang lebih murah, bahkan varian tertingginya dibanderol di bawah Rp 400 juta. Kalau membandingkan dengan jarak tempuhnya, UT punya jarak tempuh maksimal 500 km, sementara Dolphin sejauh 490 km dan Cloud EV 460 km. Bahkan harga hingga jarak tempuh yang dimiliki UT membuatnya unggul jauh atas kedua rivalnya tersebut.

Lawan Baru yang Cukup Berat Dihadapi
Sepertinya Cloud EV dan Dolphin harus menghadapi lawan baru yang cukup tangguh di pasarnya. UT cukup unggul dalam harga dan jarak tempuhnya, sehingga membuatnya bisa menahan gempuran rival lainnya yang ada di segmennya. Jelas karena UT baru dirilis disini, maka Aion harus mencari cara agar bisa bertahan dalam ketatnya persaingan di segmen mobil listrik hatchback.

Kalau dilihat, hanya Dolphin yang belum dirakit lokal, setidaknya untuk sekarang. Cloud EV sudah dirakit sejak tahun lalu, sedangkan UT baru diproduksi tahun ini.