RiderTua.com – Pedro Acosta menjadi satu-satunya pembalap KTM yang mampu lolos langsung ke Q2 pada hari Jumat di MotoGP Misano. Namun kualifikasi pada Sabtu pagi tidak berjalan baik baginya. Dalam upayanya memperbaiki catatan waktu, rider asal Murcia Spanyol itu crash setelah roda depannya selip. Alih-alih membukukan catatan waktu yang lebih baik, dia justru mendarat di gravel.
“Entah kenapa. Tapi saat crash itu, saya 0,3 detik lebih cepat dari catatan waktu terbaik saya,” ungkap juara dunia Moto2 2023 itu. Pada akhirnya Acosta hanya mengamankan posisi ke-9 di grid start.
Pedro Acosta : Saya Mempertaruhkan Nyawa Saat Menjalani Fast Lap di Kualifikasi

Pedro Acosta mengaku tidak sadar bahwa dia berada dalam batas kemampuan motornya. “Itulah masalah dengan motor kami. Ketika bermasalah, motor ini ]tidak menunjukkan tanda-tanda. Masalah muncul begitu saja lalu menjatuhkan kami. Kami tidak bisa perlahan-lahan mendekati limit. Pilihannya hanya dua, gas pol atau tidak sama sekali,” ungkap rider berusia 21 tahun itu.
Selama ini RC16 dikenal sebagai motor yang melakukan start yang sangat baik. Namun hal ini tidak terjadi dalam sprint race di Misano. “Start adalah masalah terbesar kami hari ini, karena sangat buruk. Biasanya di awal saya langsung meninggalkan beberapa pebalap di belakang saya, tetapi kali ini saya justru kehilangan posisi. Di tikungan ke-10, bahkan saya turun ke posisi ke-12,” ujar Acosta.

Namun Acosta kemudian bangkit dan berhasil mengejar ketertinggalan. “Naik dari posisi ke-12 dan melewati garis finis di posisi ke-5 adalah comeback yang bagus. Meskipun kami tidak menjalani hari terbaik, hasil tersebut sangat bagus bagi kami. Kami tidak lebih lambat dari dua pembalap VR46 di balapan ini,” jelas Acosta, dimana Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli finis di posisi ke-3 dan ke-4 tepat di depannya.
Acosta tidak melihat potensi yang lebih dari RC16 di Misano. “Kami masih tertinggal dari para pembalap di depan dan kami tidak bisa melaju lebih cepat di Misano. Motor kami terlalu banyak bergerak, melompat dan selalu selip disana-sini. Hal itu membuat sulit untuk mengendalikan motor di tikungan-tikungan cepat dan berkendara semulus pembalap Ducati atau Fabio Quartararo. Sebaliknya, saya mempertaruhkan nyawa saya saat melakukan fast lap di kualifikasi!” ujarnya.

“Kami belum mampu menyamai pembalap tercepat di seluruh balapan akhir pekan. Tapi kami akan terus meningkatkan diri!” pungkas Acosta yang finis di posisi ke-5 tertinggal 6,8 detik dari pemenang sprint Misano Marco Bezzecchi.