Home MotoGP Pecco Bagnaia : Dari P-21 ke P-7, Kuncinya Mengganti Tangki Bahan Bakar...

    Pecco Bagnaia : Dari P-21 ke P-7, Kuncinya Mengganti Tangki Bahan Bakar yang Lebih Besar, Mirip Lorenzo Dulu!

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Pecco Bagnaia gagal total dalam kualifikasi MotoGP Catalunya dan hanya menempati posisi ke-21 di grid start. Dalam sprint, rider Ducati Lenovo itu diuntungkan dengan banyaknya pembalap yang crash sehingga bisa finis di posisi ke-14. Yup, finis ke-14 bukan karena performanya sendiri sungguh ironis bagi juara dunia MotoGP dua kali itu..

    Tapi Pecco beruntung dalam race hari Minggu, dia langsung mendapatkan banyak posisi di lap-lap awal. Bahkan rider asal Turin Italia itu sempat terlibat duel melawan Ai Ogura dan Luca Marini untuk memperebutkan posisi ke-6. Namun pada akhirnya, Pecco melintasi garis finis di posisi ke-7 tertinggal 16 detik dari pemenang Alex Marquez.

    Pecco Bagnaia : Dari P21 ke P7, Kuncinya Mengganti Tangki Bahan Bakar yang Lebih Besar

    Pecco Bagnaia, Francesco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Francesco Bagnaia mengatakan, “Saya start dari posisi ke-21 dan tidak bisa berharap lebih. Jadi saya cukup senang dengan hasil ini. Saya benar-benar menekan ban belakang, dan hampir tidak ada yang tersisa di fase akhir balapan. Tapi ini hasil yang bagus.”

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Saya ingin membalap dengan kecepatan dan daya saing seperti ini di Misano, dan melihat apakah saya bisa bertarung di barisan depan. Tapi semuanya dimulai dari hari Jumat dan dengan hasil seperti hari ini, dengan posisi ke-5 saat pemanasan dan finis ke-7 saat balapan. Jadi tidak harus melalui Q1. Hanya menjalani akhir pekan yang normal,” imbuh rider berusia 28 tahun itu tidak punya ekspektasi yang muluk-muluk pada balapan kandangnya di sirkuit Marco Simonecelli akhir pekan ini.

    Hasil Race MotoGP Catalunya 2025 
    Hasil Race MotoGP Catalunya 2025 – Pecco Bagnaia P-7

    Pecco menambahkan, “Saya tidak ingin mendekati akhir pekan seperti yang saya lakukan di Balaton Park, ketika saya tiba di sini dan merasa saya kompetitif. Saya akan mundur selangkah, menunggu Misano, dan melihat apa yang bisa kami lakukan.” Sebagai informasi, Pecco finis di posisi ke-13 dalam sprint dan ke-9 di Hungaria setelah sebelumnya gagal lolos ke Q2.

    Pecco sempat beberapa kali berusaha mengejar Fabio Quartararo yang berada di posisi ke-5 di Barcelona. “Ketika saya mengejar Fabio, saya melihat dia banyak menghemat bannya. Saya berhasil mengejar di sektor pertama, tetapi saya kehilangan posisi di sektor ketiga dan keempat. Jadi sulit untuk mendapatkan peluang. Satu-satunya peluang saya ada di Tikungan 1 atau 5, tetapi saya terlalu jauh darinya. Kemudian di suatu titik saya mulai mengalami masalah dengan ban belakang,” ungkap murid Valentino Rossi yang sedang dilanda krisis itu.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Pecco Bagnaia, Francesco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Apa kunci keberhasilan Pecco bisa membalikkan keadaan pada race hari Minggu? “Set-upnya sama seperti kemarin, tetapi dengan detail yang berbeda. Prosesnya sama seperti tahun lalu. Saya kesulitan menyalip saat sprint, sama seperti musim ini. Pada balapan hari Minggu, situasinya lebih baik dan kami hanya mengganti tangki bahan bakar. Tangki yang lebih besar membantu saya mendapatkan lebih banyak traksi dan tenaga saat melewati tikungan,” pungkas Pecco Bagnaia.

    Jika dilihat perubahan muncul ketika berubah ke tangki besar maka ini bukan cuma soal berat sementara di awal race….. Yang lebih penting adalah tentang desain tangki serta distribusi bahan bakar yang bikin motor lebih stabil dan cocok dengan gaya balap Pecco Bagnaia…. Memang di akhir balapan tetap ringan, tapi feeling dan karakter motornya beda dibanding tangki kecil (atau model sebelumnya).

    Masih ingat Jorge Lorenzo saat minta perubahan desain tangki ..dan begitu diubah langsung ngacir? .. Memang kasus pecco mirip Lorenzo….Rider top biasanya punya ‘gaya favorit masing-masing’…

    Pecco Bagnaia - Marc Marquez
    Pecco Bagnaia – Marc Marquez

    Berikut Tentang Modifikasi Tangki Lorenzo

    Saat itu Jorge Lorenzo mengatakan bahwa bentuk tangki bahan bakar motor Desmosedicnya yang diubah secara signifikan benar-benar menjadi langkah terakhir yang membuat dirinya berubah jadi kompetitif lagi di Ducati.. Hal ini memang bukan omongan semata..faktanya dia mengalami kesulitan selama hampir 1,5 musim pertama….

    Nahhh… Bentuk ergonomis tangki baru itu yang membuatnya lebih hemat energi saat fase pengereman… sehingga membuatnya lebih konsisten dan kuat hingga akhir balapan…

    Jorge Lorenzo
    Jorge Lorenzo – Ducati

    Ajaib…Langsung Menang..!

    Begitu mendapat tangki baru tersebut, Jorge Lorenzo langsung mencatat kemenangan perdananya dengan Ducati di GP Italia di Mugello… hal ini sekaligus mengakhiri rentetan panjang penuh kekecewaan….. Dia bilang.. “Saya merasa lebih hebat dari sebelumnya. Secara fisik saya lebih banyak punya energi…bisa menjaga race pace dengan konstan lebih lama dengan modifikasi tangki ini,” ujarnya saat itu…

    Tak hanya Mugello aja bro… Lorenzo juga akhirnya bisa menang di Catalunya seri berikutnya.. Nahh hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang tidak kita duga sebagai orang awam ( desain tangki termasuk pengaruh ke ergonomi) tersebut memang jadi kunci kembalinya performa briliannya..

    Jorge Lorenzo Ducati
    Tangki ‘Modifikasi’ Jorge Lorenzo saat di Ducati

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini