RiderTua.com – Nissan sebenarnya memiliki pabrik mobilnya sendiri di Indonesia, tapi pabrik tersebut sudah tidak beroperasi sejak tahun 2020. Dengan Indomobil Group yang mengakuisisi sebagian besar sahamnya, mereka berencana untuk mengoperasikan kembali pabrik ini, tapi bukan untuk merakit mobil merek ini.
Produksi Mobilnya Sudah Dihentikan Lima Tahun Lalu
Walau Nissan kini mendatangkan semua mobilnya dari luar negeri, mereka pernah merakit sejumlah mobilnya di Indonesia. Dari SUV X-Trail sampai MPV Livina sempat dirakit lokal, sebelum seluruh aktivitas pabriknya dihentikan sejak tahun 2020, dan mereka mulai mengimpor mobilnya dari luar negeri. Livina menjadi satu-satunya mobil yang dirakit lokal, namun produksinya ditangani oleh Mitsubishi.

Beberapa waktu lalu, Indomobil mengakuisisi 99,9 persen saham merek mobil asal Jepang tersebut melalui National Asemblers. Selain memegang sebagian besar saham, mereka juga akan mengoperasikan kembali pabrik produksinya, walau ini bukan berarti mobil yang pernah dirakitnya akan diproduksi kembali. Sebab pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi mobil lain, bukan mobilnya Nissan.
Tapi untuk sekarang mereka masih belum memutuskan merek apa yang akan memproduksi mobil di fasilitas perakitan ini. Melalui IMAS, Indomobil sendiri sudah menjadi distributor utama sejumlah merek mobil ternama di Indonesia, seperti Kia, Suzuki, Audi, Volkswagen, Jaguar-Land Rover, dan Citroen. Suzuki, VW, dan Citroen sudah merakit mobilnya secara lokal melalui pabriknya masing-masing.

Tetap Impor Mobil
Mungkin Nissan tidak akan pernah memproduksi mobilnya di Indonesia lagi dan akan terus mengandalkan impor dari luar negeri. Tapi setidaknya mereka masih mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus dari beberapa mobil unggulannya, dengan Serena e-Power yang sudah disambut baik di pasarnya. Mereka juga mulai melakukan elektrifikasi produknya dengan merilis model seperti Leaf hingga X-Trail e-Power.

Sementara itu, Indomobil masih akan memutuskan mobil mana yang akan merakit mobilnya di pabrik ini. Kalau bukan merek yang belum memiliki pabrik disini, kemungkinan merek yang ingin memperluas tempat produksinya dengan tingginya permintaan di pasarnya.