Home MotoGP Fabio Di Giannantonio : Saya Tidak Bisa Membaca Isi Pikiran Pecco Bagnaia.....

    Fabio Di Giannantonio : Saya Tidak Bisa Membaca Isi Pikiran Pecco Bagnaia.. Tapi Dia Belum Lupa Cara Membalap

    Fabio Di Giannantonio - Pecco Bagnaia
    Fabio Di Giannantonio - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Di hari pertama MotoGP Catalunya, penampilan Fabio Di Giannantonio jauh dari kata memuaskan. Rider VR46 Ducati itu hanya menempati posisi ke-17 di FP1 dan tidak juga membaik dalam pra kualifikasi Jumat sore sehingga gagal langsung lolos ke Q2.

    Namun performanya membaik di hari Sabtu. Meski harus berjuang melewati Q1, Diggia akhirnya mengamankan posisi ke-6 di grid start. Dan dalam sprint Sabtu sore, dia berhasil finis di posisi ke-3 tertinggal 3,6 detik dari pemenang Marc Marquez yang mewarisi kemenangan setelah adiknya Alex Marquez crash di dua lap tersisa.

    Fabio Di Giannantonio : Saya Tidak Bisa Membaca Isi Pikiran Pecco Bagnaia

    Hasil Sprint MotoGP Catalunya 2025
    Hasil Sprint MotoGP Catalunya 2025

    Fabio Di Giannantonio mengaku bahwa setelah hari Jumat yang mengecewakan, dirinya dan tim bekerja hingga larut malam untuk mengevaluasi dan mencari solusi agar bisa meningkat di hari Sabtu.

    Diggia menjelaskan, “Saya harus bekerja keras bersama tim hingga larut malam, untuk mencari tahu di mana letak kekuatan kami di trek ini dan bagaimana kami dapat memanfaatkannya. Kami sampai pada kesimpulan bahwa, terlepas dari hasil hari Jumat, membuat terlalu banyak perubahan pada motor tidak akan membantu kami untuk race hari Minggu. Kami mencoba untuk lebih fokus pada kekuatan kami dan mengembangkannya, bukan justru memperbaiki kelemahan kami. Terkadang dibutuhkan lebih sedikit untuk mencapai lebih banyak, dan untuk itu kami harus sabar.”

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.
    Fabio Di Giannantonio
    Fabio Di Giannantonio

    Apakah menurut Diggia, kesabaran dan hanya fokus pada kekuatan diri sendiri juga dapat membantu Pecco Bagnaia untuk keluar dari krisisnya? Sebagai informasi, Pecco dan timnya telah memodifikasi set-up motornya secara radikal untuk setiap balapan akhir pekan agar kembali percaya diri pada motornya. Namun tampaknya fondasi Pecco masih kurang.

    Diggia menjawab, “Saya tidak bisa membaca isi pikirannya (Pecco). Setiap pembalap memiliki kebutuhan yang berbeda, bagaimana seharusnya motor mereka bekerja, dan gaya balap mereka sendiri. Inilah sebabnya setiap pembalap harus mengembangkan solusi mereka sendiri untuk masalah yang mereka hadapi. Meniru solusi dari rival atau rekan kerja, biasanya hanya sedikit membantu.”

    Diggia menambahkan bahwa mengadopsi set-up milik pembalap Ducati lain juga bisa menjadi bumerang. “Saya sendiri rajin mempelajari data pembalap lain. Saya tidak mencoba meniru, melainkan menyesuaikan solusi mereka dengan gaya balap saya di area di mana mereka lebih baik daripada saya,” imbuhnya.

    Fabio Di Giannantonio
    Fabio Di Giannantonio

    Rider berusia 26 tahun itu menjelaskan dengan lebih detail, “Jika misalnya saya meniru set-up motor Marc Marquez, mustahil bagi saya untuk mencapai batas performa saya dan memberikan 100 persen. Saya memiliki kebutuhan yang berbeda untuk motor saya dibandingkan Marc. Kita tidak bisa plek ketiplek meniru cara kerja pembalap lain. Bahkan jika kita menggunakan set-up pembalap lain, kita harus mengubah gaya balap kita sepenuhnya untuk bisa memanfaatkannya.”

    “Mungkin Pecco dan para insinyurnya hanya mencari solusi di tempat yang salah. Motor MotoGP itu rumit dan terlalu banyak perubahan justru menimbulkan masalah baru. Namun jelas Pecco belum lupa cara membalap!” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini