RiderTua.com – Dengan dihentikannya penjualan Baleno, Suzuki mengakhiri penjualan mobil ini di Indonesia selama 30 tahun. Meski modelnya lebih dikenal sebagai mobil hatchback, sebenarnya Baleno pernah dihadirkan dalam model sedan beberapa puluh tahun lalu.
Baleno Sempat Menjadi Salah Satu Mobil Tertuanya
Ketika dirilis tahun 1995 silam, Baleno bukan berupa mobil hatchback, melainkan sedan. Saat itu Suzuki membekalinya dengan mesin 1.600 cc 4 silinder fuel injection, yang dapat memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dari mobil lainnya di masanya. Sebenarnya Baleno yang satu ini merupakan versi global dari Cultus Crescent, dimana nama aslinya ini hanya dipakai di Jepang saja.

Kemudian di tahun 2003, Baleno memasuki model generasi keduanya, tapi seperti sebelumnya modelnya merupakan nama lain dari Aerio yang dijual di luar negeri. Dengan mesin VVT 1.500 cc, mobil dapat menghasilkan tenaga 100 hp dan torsi 133 Nm, serta fitur rem ABS dan EBD. Kedua model ini diproduksi lokal, sebelum produksi dan penjualannya dihentikan sejak tahun 2010.
Setelah absen selama tujuh tahun, Suzuki menghadirkan kembali Baleno di Indonesia, tapi modelnya berupa mobil hatchback. Mesin K15B berkapasitas 1.400 cc yang diusungnya hanya dapat menghasilkan tenaga 91 hp saja, sementara torsinya mencapai 130 Nm. Tapi modelnya sudah dilengkapi dengan layar MID hingga auto climate control untuk AC-nya.

Model Generasi Kedua
Baleno Hatchback mendapatkan facelift tahun 2019, dan penyegaran ini memakai basis Baleno RS yang dijual di India. Tidak hanya penampilannya yang berubah, mesinnya kini juga serupa dengan mesin yang dipakaikan pada Ertiga dan XL7. Kemudian di tahun 2022 modelnya mendapat model generasi kedua dengan desain lebih modern, serta tambahan fitur kamera 360 derajat.

Namun kehadirannya sudah tidak bisa dipertahankan lebih lama lagi, apalagi dengan kehadiran mobil baru Fronx yang sudah menarik perhatian banyak orang. Sehingga mulai awal tahun 2025, pengiriman unitnya ke dealer sudah dihentikan dan tidak ada satupun unit yang terjual, bahkan modelnya tidak ikut tampil di GIIAS 2025. Ini menandakan berakhirnya perjalanan 30 tahun Baleno di Indonesia.