RiderTua.com – Rival terberat Marc Marquez dalam perebutan gelar dunia 2025 adalah adiknya sendiri Alex Marquez. Namun saat ini rider Gresini Ducati itu tertinggal cukup jauh dalam perolehan poin yakni mencapai 179 poin dari kakaknya itu. Dalam beberapa pekan kedepan, kemungkinan besar Baby Alien akan segera menyegel gelar dunia MotoGP ke-7 nya.
Menjadi runner-up pada 2025, sejauh ini merupakan hasil terbaik Alex di MotoGP. Rider berusia 29 tahun itu sempat memimpin klasemen usai GP Austin, sebelum Marc kembali menggesernya dari puncak klasemen. Dia meraih kemenangan MotoGP pertamanya di Jerez. “Saya yakin ini musim terbaik saya. Motor ini memberi saya kepercayaan diri untuk gas pol. Dan yang terpenting, saya tampil solid dan konsisten. Itulah salah satu kelemahan saya dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Alex.
Alex Marquez : Marc Marquez Salah Satu Pembalap Terbaik dalam Sejarah
Alex menambahkan, “Saat bisa ikut bertarung di depan, rasanya jauh lebih menyenangkan. Memang benar ada tekanan besar untuk tidak terjatuh dan harus selalu mencetak poin. Oleh karena itu harus konsisten tampil bagus. Tapi tekanan dan rasa gugup itu, cukup menyenangkan. Masalahnya kami tidak memiliki paket untuk memenangkan gelar dan saya tidak punya tanggung jawab sebesar Marc yang berada tim pabrikan dengan motor pabrikan. Ini pertama kalinya saya berada dalam situasi memperebutkan gelar dunia di MotoGP. Saya mencoba belajar dari pengalaman ini. Dan belajar dari yang terbaik, yaitu Marc.”
Alex bisa belajar banyak dari lawan terberatnya yang notebene tinggal di atap yang sama. “Marc tahu bagaimana menghadapi setiap akhir pekan, bagaimana menghadapi setiap sesi, dan bagaimana menangani setiap situasi. Jadi saya mencoba memanfaatkan semua potensi itu dan belajar darinya. Marc di musim 2025, menurut saya berada di level yang sama seperti di musim 2019,” ujar rider asal Cervera Spanyol itu.
Alex melanjutkan, “Saat membalap di belakangnya, rasanya seperti sekolah. Kita akan mencatat semua yang dia lakukan dengan lebih baik. Saya mencoba belajar dari itu untuk menjadi lebih kuat. Saya sudah tahu apa yang dia lakukan dengan lebih baik. Tapi teori adalah satu hal dan implementasi adalah hal lain.”
Rekan setim Fermin Aldeguer itu menambahkan, “Senang sekali bisa melakukan semua ini bersama kakak saya. Kami berlatih bersama mulai dari motocross, flat track, atau gokart. Dan hal yang sama juga kami lakukan di MotoGP dan di Kejuaraan Dunia. Kalau dipikir-pikir, rasanya ‘wow’. Memang sulit tapi juga indah. Jika saya mengesampingkan fakta bahwa dia kakak saya, dia lawan yang tangguh. Memiliki rival seperti dia, sangat istimewa. Dia salah satu pembalap terbaik dalam sejarah. Kita lihat saja, berapa banyak gelar yang akan dia raih saat pensiun nanti.”
