RiderTua.com – Setelah meraih dua gelar dunia di kelas Moto3 dan Moto2, Pedro Acosta naik ke MotoGP pada 2024. Dalam debutnya, rider asal Murcia Spanyol itu sukses merayakan 9 podium termasuk sprint dan menyelesaikan musim pertamanya di peringkat 6 dalam klasemen. Acosta langsung mendapatkan promosi ke tim pabrikan KTM tahun berikutnya dan menjadi rekan setim baru Brad Binder.
Namun sayangnya.. performa Acosta sangat jauh menurun jika dibandingkan dengan tahun pertamanya. Bahkan dia sempat dirumorkan akan hengkang dari KTM untuk merapat ke Ducati di tim VR46, yang kemudian keduanya membantah rumor tersebut. Dalam beberapa balapan terakhir, performa Acosta membaik dengan meraih 4 podium dalam 6 balapan terakhir termasuk Sprint.
Pedro Acosta : Menurut Saya Level Marc Marquez dan Valentino Rossi Sama
BTW, Marc tak terkalahkan sejak bergabung dengan tim pabrikan Ducati pada musim 2025. Dia sukses merayakan 9 kemenangan race utama dan menyapu bersih semua sprint selama 14 balapan. Dan Acosta sudah 4 kali naik podium bersama juara dunia 8 kali itu musim ini.
Acosta mengungkapkan rasa respectnya kepada Marquez yang kini menjadi salah satu rival kuatnya di trek. Menurutnya, ketika Marquez mengalami cedera bahu yang rumit pada 2020, banyak yang mengira karir balap sang Baby Alien akan berakhir.
Acosta mengatakan, “Ketika Marquez memenangkan gelar dunia lagi, dia akan duduk di meja yang sama dengan Rafa Nadal, Fernando Alonso, dan Pau Gasol. Selain Michael Jordan yang pernah pindah ke bisbol dan kemudian kembali ke basket, menurutku itu akan menjadi comeback yang paling ‘gila’ dalam dunia olahraga yang pernah kita lihat dalam beberapa tahun terakhir.”
“Marquez sempat absen balapan 1 tahun penuh. Tapi dengan kerja keras tanpa henti, dia berhasil mendapatkan kembali posisi yang diinginkannya. Sebenarnya Marquez tidak perlu balapan lagi. Kisahnya sudah cukup luar biasa. Tetapi dia justru berusaha lebih keras daripada siapa pun dan membuahkan hasil. Tanpa usaha itu, kita tidak akan ada di titik ini.”
“Bersama Michael Jordan dan tiga legenda Spanyol yang saya sebutkan di atas, Marquez akan ada di sana. Sama seperti Rossi yang pernah mengalami 2 tahun yang buruk di Ducati. Bedanya, Marquez harus bangkit dari ‘neraka’ untuk bisa menang lagi. Bagi saya, dia dan Valentino berada di level yang sama,” imbuh rider berusia 21 tahun itu.
Acosta juga mengapresiasi Valentino, sang legenda yang membuat MotoGP dikenal luas di berbagai negara sekaligus di berbagai kalangan lintas generasi. “Bagi saya, Rossi tetaplah Rossi. Karena sebagian besar kepopuleran MotoGP saat ini, berkat Valentino,” pungkas rider berjuluk Hiu Mazarron itu.
BTW, Rossi pernah mengundang Acosta untuk ambil bagian dalam balapan 100km dei Campioni di Motor Ranch miliknya di Tavullia pada Januari lalu, di mana saat itu Acosta berpasangan dengan pembalap senior Michael Dunlop.
