RiderTua.com – Setelah gagal lolos langsung ke Q2 MotoGP Hungaria pada hari Jumat, Pecco Bagnaia juga gagal mencapai dua posisi teratas di Q1 pada Sabtu pagi. Rider Ducati Lenovo itu hanya mampu start dari posisi ke-15 yang jelas sangat tidak menguntungkan dalam balapan. Dalam sprint 13 lap, rider Italia itu juga terseok-seok dan hanya finis di posisi ke-13 yang sangat mengecewakan. Nasib buruk berlanjut di hari Minggu. Desmosedici GP25 miliknya mengalami masalah teknis (masalah girboks) saat sesi pemanasan Minggu pagi.
Dalam race utama 26 lap Minggu sore di Balaton Park, Pecco start dengan sangat baik dan melaju dengan sangat cepat. Bahkan dia sempat berada di posisi ke-6, sebelum pada akhirnya finis di posisi ke-9 kalah lebih dari 14 detik dari pemenang Marc Marquez. Namun, dia finis tepat di belakang pembalap pengganti sekaligus tes rider KTM Pol Espargaro. Seorang juara dunia MotoGP 2 kali dikalahkan seorang tes rider, sungguh ironis.
Pecco Bagnaia : ‘Hari Ini Saya yang Mengendalikan Motor Bukan Sebaliknya..’

Meski begitu, Francesco Bagnaia tidak kecewa dengan semua itu. “Saya cukup senang. Bukan soal hasilnya, tapi soal feel. Hari ini saya mengendalikan motor, bukan motor yang mengendalikan saya. Dari sudut pandang itu, balapan saya bagus. Saya membuat dua kesalahan dan saya keluar racing line dua kali… Saya merasa sangat baik sehingga untuk pertama kalinya saya mampu mengambil risiko. Saya bisa melakukan hard braking dan itu pertanda baik,” ujar rider berusia 28 tahun itu sambil tersenyum.
Pecco Bagnaia melanjutkan, “Saya sudah merasakan langkah maju pertama pada hari Sabtu dan saya merasa lebih baik. Stabilitas saya saat memasuki tikungan meningkat secara signifikan. Lap demi lap, saya merasa lebih baik pada race hari Minggu. Sayangnya, kami tidak dapat memanfaatkan sesi pemanasan.”

“Saya memulai balapan tanpa banyak berpikir. Saya start dengan baik, semakin lama saya semakin bisa menguasai motornya. Dan di akhir balapan saya mengendarai motor dengan baik. Jika saya tidak membuat kesalahan di Tikungan 5, saya pasti bisa mencatatkan waktu tercepat di lap terakhir. Feel saya terus membaik dan saya senang,” imbuh murid Valentino Rossi itu.
BTW, Pecco sering sekali mengatakan bahwa dia telah membuat kemajuan dengan motornya meskipun kecil. Tetapi kenyataannya, tidak tercermin dalam hasil sejauh ini. “Pada akhirnya itu bukan peningkatan kecil, melainkan perubahan besar dalam set-up. Untungnya, itu adalah langkah ke arah yang benar. Saya segera menyadari bahwa ada banyak potensi. Saya akan memulainya di Barcelona dan kemudian mengembangkannya dari sana. Kita lihat saja, apakah saya lebih baik atau tidak. Tapi saya yakin, saya akan menjadi lebih baik,” pungkas Pecco optimis.