RiderTua.com – Dengan menorehkan catatan waktu 1:37,061 menit Pedro Acosta berhasil menggeser Marc Marquez ke posisi ke-2 pada sesi pra kualifikasi hari Jumat MotoGP Hungaria. Rider KTM itu dengan percaya diri melaju ke Q2 hari Sabtu sebagai pembalap tercepat.
Sebelumnya, Acosta sempat mengalami insiden yang menegangkan di sore hari. Dia mengalami highside di flying lap terakhirnya, lalu menghantam aspal dengan keras. Tapi untungnya rider berusia 21 tahun itu lolos dari cedera. “Saya tidak ingin membahas crash itu. Saya mengalami situasi serupa di Phillip Island musim lalu dan kami tidak tahu penyebabnya. Oleh karena itu, pada akhirnya kami juga tidak dapat memahami situasi tersebut,” tegas Acosta.
Pedro Acosta Mengalami Highside : Saya Tidak Ingin Membahas Crash Itu
Menurut Pedro Acosta, crash di Balaton Park pada Jumat sore juga sulit untuk dijelaskan penyebabnya. Kemungkinan karena beberapa faktor. “Saya tidak sedang membuka gas ketika kehilangan kendali. Hanya itu saja sudah membuatnya terasa janggal. Saat itu kondisinya juga sangat berangin, dan mungkin ban saya juga kotor karena sebelumnya saya sempat melebar dan keluar dari racing line di tikungan terakhir,” ungkap rider asal Murcia Spanyol itu.

Acosta melanjutkan, “Sejumlah faktor dapat berperan dalam crash itu, baik secara terpisah maupun bersamaan. Itulah sebabnya saya tidak ingin membahas situasi hari ini lebih lanjut, saya lebih suka fokus pada hal-hal positif hari ini. Secara keseluruhan hari Jumat ini sangat bagus bagi kami sebagai tim!” jelas rider berjuluk Hiu Mazarron itu.
Setelah tampil kuat di balapan kandangnya di Red Bull Ring Austria, KTM melanjutkan tren positif di GP Hungaria. 3 pembalapnya masuk 10 besar baik di FP1 maupun pada pra kualifikasi di Balaton Park. Pembalap terbaik kedua KTM pada pra kualifikasi hari Jumat adalah Enea Bastianini, yang menjadi pembalap tercepat ke-5 sekaligus menegaskan tren peningkatan pribadinya. Sementara itu, tes rider Pol Espargaro (menggantikan Maverick Vinales yang cedera) secara mengejutkan berhasil menempati posisi ke-8. Trek sepanjang 4,1 km dengan karakter stop and go tersebut tampaknya cocok untuk RC16.
Tetapi di sisi lain, jika pembalap melakukan kesalahan di trek ini maka lebih sulit untuk memperbaikinya dibandingkan di trek lain. “Kami harus berkendara dengan sangat presisi. Masalah utamanya adalah kesalahan tidak dapat dikompensasi di bagian trek selanjutnya. Sebaliknya, kita otomatis kehilangan waktu di tikungan berikutnya jika kita sudah melakukan kesalahan sebelumnya. Oleh karena itu, sepanjang balapan mungkin akan lebih cepat jika mengurangi kecepatan agar mengurangi kesalahan,” jelas Acosta.

Di Balaton Park, kesalahan yang menyebabkan motor tergelincir ke gravel kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dibandingkan di kebanyakan trek lainnya. Gravelnya dalam, motor akan terbenam lebih dalam saat keluar trek dan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke trek. “Kita harus tetap berada di bagian trek yang beraspal. Karena terlalu mudah terjatuh di gravel,” imbuh juara dunia Moto2 2023 itu sambil tersenyum.
Acosta menambahkan, “Se-up motor sekarang sangat cocok untuk saya. Dulu, biasanya saya mengalami masalah yang sama yang biasanya dapat kami perbaiki dengan cara yang sama. Sekarang dasar yang saya gunakan untuk memulai akhir pekan ini sudah begitu bagus sehingga kami hampir tidak perlu mengubah apa pun.”
Dibandingkan di trek lain, manuver menyalip kemungkinan akan lebih sulit dilakukan dalam balapan hari Sabtu dan Minggu di Balaton Park. “Saya mencoba menyalip Marco Bezzecchi di awal sesi karena saya jauh lebih cepat darinya. Namun untuk melakukan manuver menyalip yang benar-benar bersih jelas sangat sulit. Setidaknya, setelah itu dia tidak bisa begitu saja menyalip saya lagi,” pungkas Acosta.
Saat ini Acosta berada di peringkat 7 dalam klasemen dengan mengumpulkan 144 poin, jumlah poin yang sama dengan dua pembalap tim VR46 Ducati Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.