Home MotoGP Jorge Martin Mengaku Pernah Hampir Mati… Memuji Rossi

    Jorge Martin Mengaku Pernah Hampir Mati… Memuji Rossi

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    RiderTua.com – Pembalap Aprilia MotoGP Jorge Martin menceritakan kembali momen-momen tersulit setelah cederanya dan kembali menjadi penantang Ducati Marc Marquez.

    Saat Jorge Martin mengalami jatuh di tikungan 7 di GP Austria, bayangan cedera lama-nya kembali menghantui dalam garasi tim Aprilia. Beberapa orang khawatir kejadian serupa akan terulang setelah apa yang terjadi di pramusim dan balapan akhir pekan Qatar. Untungnya, hal itu hanya kekhawatiran saja, dan juara bertahan MotoGP itu akan kembali ke lintasan lagi untuk balapan di Hungaria Minggu ini. Pembalap Spanyol itu berusaha untuk akhirnya keluar dari masa sulit, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental.

    Curhat Jorge Martin: Dari Trauma Cedera Hingga Tantangan Baru di Aprilia

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    Sebelum liburan musim panas musim ini, Martin akhirnya kembali membalap penuh dengan Aprilia RS-GP di Brno, berkompetisi dalam balapan penuh pertama kalinya di musim 2025. Beberapa bulan menjelang itu, ia bahkan mempertimbangkan untuk mengucapkan selamat tinggal pada MotoGP.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Tidak mudah menghadapi 12 patah tulang rusuk dan pneumotoraks. “Saya merasa lebih dekat dengan kematian daripada yang pernah saya bayangkan. Saya masih ingat ketika di rumah sakit dan berpikir untuk pergi selamanya. Saya merasa dalam hati bahwa saya akan pergi (mati), dan saya menelepon pacar saya Maria dan ibu saya karena saya ingin mengucapkan selamat tinggal. Bulu kuduk saya berdiri saat mengingatnya.”

    Secara fisik dan mental ia benar-benar hancur, Jorge Martin membayangkan kepindahan dari Ducati ke Aprilia menjadi sebuah transisi yang penuh trauma…yang mendorongnya untuk mencari pabrikan lain yakni Honda.. bahkan sebelum mencoba lagi dan menyelesaikan kontraknya.

    Jorge Martin
    Jorge Martin

    “Cedera pertama, lalu dilanjut dengan cedera lainnya, rasanya sakit, membuat Anda serasa lumpuh, tetapi cedera yang ketiga berhubungan dengan mental, seperti ‘Saya tidak tahan lagi dan saya harus berhenti’. Saya berhenti pergi ke ruang hiperbarik dan ke fisioterapis, saya mulai makan dengan kecemasan yang luar biasa,” katanya..

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Saya butuh istirahat dan benar-benar menjauh dari dunia balap motor. Saya tidak ingin terlibat dengan motor selama beberapa bulan, sampai saya mulai berlatih dan mempersiapkan diri lagi,” katanya..

    Kini Martin belum kehilangan hasratnya untuk menang meskipun telah merebut tahta MotoGP pada tahun 2024. Perebutan gelar juara ditunda hingga tahun depan, sekali lagi menjadi urusan mantan pembalap Ducati-nya. Namun musim ini ia masih akan berusaha untuk mendekati posisi teratas dan mengincar podium.

    Jorge Martin - Luca Marini
    Jorge Martin – Luca Marini

    Kandidat nomor satu justru orang yang menempati kursi pabrikan yang seharusnya menjadi haknya, Marc Marquez. “Tentu saja, bersama Rossi, kami menghadapi pembalap terbaik dalam sejarah, di puncak performanya, dengan motor yang sangat cocok untuknya. Ini sangat sulit, tetapi inilah tantangan kami, bersama Aprilia, untuk memberikan segalanya, Aprilia dan saya.”

    Mustahil untuk mengatakan siapa di antara kedua legenda ini yang akan menang dalam sejarah balap motor… “Rossi adalah yang terhebat sepanjang masa dalam hal performa selama karirnya.. Sedangkan Marquez adalah yang terhebat dalam hal skill dan bakat,” pungkas Jorge Martin.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini