RiderTua.com – Pecco Bagnaia berhasil memenangkan balapan MotoGP Austria dalam 3 tahun terakhir berturut-turut. Namun kini, rider Ducati Lenovo itu seakan kehilangan kedigdayaannya di Red Bull Ring. Pecco hanya menempati posisi ke-3 dalam kualifikasi, yang lebih menyedihkan lagi dia gagal finis dalam sprint karena ban belakangnya bermasalah. Nasib ‘sial’ berlanjut dalam race utama hari Minggu dimana rider berusia 28 tahun itu hanya mampu finis di posisi ke-8 tertinggal 12 detik pemenang Marc Marquez.
Pecco Bagnaia : Dulu Saya Mampu Memanfaatkan Traksi dengan Baik di Red Bull Ring Tapi Kini Sepertinya Saya Lupa Caranya
Start dari P3, Pecco Bagnaia langsung melesat di belakang Marco Bezzecchi dan didepan Marc Marquez. Satu lap kemudian dia disalip Marquez. Selama 16 dari 28 lap, dia mampu bertahan di posisi ke-3 dan jika ditilik dari catatan waktunya dia termasuk kompetitif. Namun semuanya ambyar di sepertiga akhir balapan. Pecco secara bertubi-tubi disalip Pedro Acosta, Fermin Aldeguer, Enea Bastianini, Brad Binder, dan bahkan Joan Mir. Ironisnya, dia tidak bisa membalas satu pun serangan itu hingga garis finis.
Hasil Race MotoGP Austria 2025Dengan ekspresi datar Francesco Bagnaia mengatakan, “Semuanya masih sama, saya tidak mengerti apa yang terjadi musim ini. Pada hari Jumat saya memulai balapan akhir pekan dengan sangat baik dan konsisten tampil cepat. Hal yang sama terjadi pada Sabtu pagi dan saat pemanasan. Bahkan saat balapan hari Minggu, saya hanya merasa nyaman. Tidak ada apa-apanya dibandingkan situasi saat sprint, ketika itu seperti mimpi buruk.”
Murid Valentino Rossi itu melanjutkan, “Saya sungguh tidak mengerti. Tahun lalu, saya selalu mampu bersaing untuk menang dalam hal kecepatan, tetapi sekarang saya lebih lambat di mana-mana. Saya terus kehilangan posisi di balapan dan tidak mampu bertahan. Masalah yang lebih besar ada pada roda belakang. Dalam beberapa tahun terakhir saya mampu memanfaatkan traksi dengan sangat baik di sini, tetapi kini sepertinya saya lupa caranya!”
Pecco kembali kehilangan peluang memenangkan balapan di trek yang menjadi favoritnya. “Akhir pekan ini saya jelas melewatkan peluang terbesar tahun ini,” pungkas rider asal Turin Italia itu kecewa. Meski Pecco menganggap musim 2025 merupakan musim terburuknya, namun setelah 13 seri atau 26 balapan dia mampu bertahan di peringkat 3 dalam klasemen dengan keunggulan 51 poin.
