RiderTua.com – Mesin V4 Yamaha bisa menjadi penentu kemenangan atau kekalahan.. Proyek baru tersebut kini menjadi salah satu topik terhangat di paddock MotoGP. Semua tipe mesin (V-4 atau Inline-4) pasti punya kelebihan dan kekurangannya…
Namun Yamaha sudah 90% yakin (termasuk desakan pembalap) bahwa solusi terakhir adalah mengganti mesin lama yang bersejarah bagi pabrikan Iwata (inline) dengan V4 seperti rival lainnya di MotoGP saat ini…
Mesin V4 Yamaha: Senjata Baru yang Bisa Jadi Penentu Kemenangan atau Kekalahan
Jika melihat masa lalu Yamaha menjadi salah satu pabrikan yang sulit dikalahkan.. Singkatnya…mulai dari 2004 hingga 2021, Yamaha mampu bersaing di barisan depan berkat YZR-M1 bermesin 4 silinder segaris, bersama pembalap sekelas Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, hingga Fabio Quartararo….

Di pertengahan dua dekade ini, tepatnya tahun 2013 terbukti menjadi tahun yang krusial, dengan kedatangan Marc Marquez di Honda dan Gigi Dall’Igna di Ducati. Menghadapi pebalap dan insinyur berbakat yang secara bertahap membawa Ducati kembali ke garis depan, Yamaha masih bekerja dengan cara kerja orang Jepang, yaitu dengan sentuhan-sentuhan kecil, berfokus terutama pada kecepatan menikung motornya, sementara faktor torsi mulai jadi kunci di kelas tertinggi.
Dengan pebalap yang hebat, hal itu masih bisa berhasil hingga Fabio Quartararo memenangkan gelar pada tahun 2021. Kemudian performa pabrikan Jepang itu jatuh bebas…tak berdaya menghadapi berbagai inovasi Gigi (Ducati) yang memungkinkan mereka memaksimalkan berbagai tipe ban yang dikembangkan Michelin dari waktu ke waktu. Apalagi dengan bergabungnya Marc ke Ducati…

Di Jepang, pihak pabrikan mulai kehilangan arah, sementara markas MotoGP Yamaha, yang berbasis di Italia dekat Monza, mendorong strategi mereka sendiri….mengandalkan keahlian teknik Italia.
Berusaha Keras Kembangkan Mesin V4 Yamaha yang Kuat..!
Italia memang kaya akan ahli teknik otomotif seperti dengan merek Ferrari, Lamborghini, Minardi (kemudian Toro Rosso, Alpha Tauri), Alfa Romeo, dll., adalah para pemasok dan konsultan yang bekerja penuh waktu untuk industri balap Italia.

Melihat lambatnya respon tim Jepang untuk mengejar ketertinggalan, pabrikan Italia menunjukkan caranya dan memulai perombakan besar-besaran, mulai dari tes rider yang berbasis di Eropa hingga perekrutan keluarga Marmorini untuk mengembangkan mesin V4.
Yang tak boleh dilupakan adalah kesepakatan dengan Dallara untuk aerodinamika dan perekrutan mantan direktur teknis Ducati, Max Bartolini, pada awal 2024.

Yamaha saat ini sedang berupaya keras dan terus mengembangkan M1 versi klasik di Jepang, sementara di Italia mereka memiliki semua sumber daya diarahkan untuk lompatan teknis bagi pabrikan yang berlogo tiga garpu tala tersebut beralih ke V4.
Kesimpulannya…. Dulu Yamaha berjaya dengan mesin inline-4.. sejak kedatangan Marc Marquez kesulitan pertama muncul… Kemudian inovasi Ducati oleh Gigi Dall’Igna membuat Yamaha semakin tenggelam..dan di akhiri dengan ‘Tsunami’ Marc Marquez gabung Ducati..