Home MotoGP Fabio Quartararo : Saya Men-‘shut down’ Otak Saat Kualifikasi

    Fabio Quartararo : Saya Men-‘shut down’ Otak Saat Kualifikasi

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Fabio Quartararo jatuh bangun dalam proses belajar membalapnya dan hal ini wajar bagi seorang rider. Rider Yamaha itu mengaku setidaknya 150 kali jatuh dalam kariernya.

    “Tidak tahu berapa kali saya jatuh sepanjang hidupku, karena saya mengendarai motor sejak usia 4 tahun. Tapi ya jatuh, jatuh lagi dan lagi. Saya kira sekitar 150 kali, tetapi mungkin lebih. Saat kecil ketika pertama kali saya main air, saya jatuh tiga kali. Lalu keluar lagi dan keluar lagi. Kemudian ayah saya harus membawa motor itu untuk diperbaiki karena rusak parah,” kenang El Diablo.

    Fabio Quartararo : Saya Men-‘shut down’ Otak Saat Kualifikasi

    Mungkin karena sering terjatuh inilah yang akhirnya membuat Fabio Quartararo menunjukkan keberaniannya saat kualifikasi, yang menjadi kekuatan terbesarnya. Juara dunia MotoGP 2021 itu mengungkapkan bahwa dalam mode ‘time-attack’, dia memiliki kemampuan unik untuk ‘memutuskan’ otaknya. Dan hasilnya dibuktikan dengan 6 pole position sebagai rookie pada 2019 dan 14 pole position lagi sejak saat itu (termasuk 4 pole position musim ini).

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    Rekan setim Alex Rins itu menjelaskan, “Pada akhirnya kita akan terbiasa, meskipun jelas ada beberapa kali terjatuh yang terasa sangat sakit dibandingkan yang lain. Takut? Ketika saya turun ke lintasan terutama saat kualifikasi yang merupakan kekuatan saya, otak saya serasa mati. Saya men-shut down-nya.”

    “Ketika keluar dari pit yang merupakan lap yang tidak dihitung dan di mana kita mempersiapkan ban, saya merasa benar-benar gugup. Tetapi ketika saya sampai di tikungan terakhir sebelum memulai lap tercepat, rasa gugupnya hilang. Rasanya seperti ketika kepala atau perutmu sakit dan hilang begitu saja, bedanya ini hanya dalam setengah detik. Lalu kamu membuat fast lap dan setelah selesai kamu baru sadar kamu gila, tapi orang gila yang waras,” pungkas Quartararo sambil tertawa.

    Meski bisa dibilang Quartararo spesialis satu lap, namun dia tetap menuntut peningkatan dalam race pace. Meskipun gacor di kualifikasi, rider berusia 26 tahun itu selalu kesulitan untuk tampil konsisten selama balapan. Proyek baru dengan mesin V4 juga tak membuat El Diablo senang. Yamaha harus gercep mengatasi kelemahan besar pada M1. Jika tidak, mereka bisa kehilangan Juara Dunia MotoGP 2021 itu yang tentu masih sangat berharga di paddock MotoGP.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini