RiderTua.com – Ternyata tidak hanya mobil baru, penjualan mobil bekas disebut juga ikut mengalami penurunan sepanjang semester pertama tahun 2025. Walau dengan banyaknya mobil baru dengan harga murah yang dirilis, sebenarnya ada penyebab lainnya dari penurunan ini.
Makin Banyak Mobil Baru Murah, Mobil Bekas Merana?
Dengan kondisi pasar roda empat yang tidak kondusif, mungkin ada yang mengira kalau penjualan mobil bekas tidak terpengaruh, tapi yang terjadi sebaliknya. Sebab disebutkan adanya penurunan hingga 5-10 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama. Walau tidak dirinci berapa unit yang terjual, penurunan ini sudah memberikan dampak serius pada hasil penjualannya.

Sebab biasanya penjualannya bisa tetap stabil di tengah kondisi pasar mobil yang tidak begitu kondusif. Disebutkan ada sejumlah penyebab yang menjadi biang kerok penurunan ini, seperti pengetatan syarat pembelian kredit sampai penurunan daya beli konsumen. Sebenarnya kehadiran mobil baru dengan harga terjangkau bisa juga menjadi penyebab lainnya.
Belakangan ini makin banyak mobil baru yang dibanderol cukup murah, contohnya BYD Atto 1 yang dibanderol kurang dari Rp 250 jutaan. Ditambah lagi dengan banyaknya model anyar di pasarnya, mungkin ini sudah merembet ke pasar mobil bekas (mobkas), walau dampaknya hanya mengarah ke mobil listrik bekas saja. Seperti yang terjadi pada Wuling Air EV bekas, dimana nilai jualnya justru anjlok akibat sejumlah faktor seperti garansi mobil yang sudah hangus.

Merek Mobil Paling Laris
Untuk penjualan mobil bekas yang paling laris terjual, sebagian besar merupakan produknya Toyota, entah itu model MPV seperti Avanza dan Kijang Innova atau model SUV seperti Fortuner. Mobil Honda dan Suzuki juga banyak dicari di pasar mobkas.