RiderTua.com – Mungkin merek seperti BYD sempat diremehkan karena berasal dari Negeri Tirai Bambu. Tapi kini mereka sudah membuktikan kalau mereka dapat menjual produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau di seluruh dunia, bahkan bisa menjual puluhan juta unit kurang dari setahun!
Penjualan Mobil Ramah Lingkungannya yang Meroket
Setelah BYD didirikan tahun 1995 silam, awalnya mereka menjadi produsen baterai untuk disuplai ke merek ternama seperti Nokia. Kemudian mulai tahun 2003 mereka mulai menjual mobil, dengan sedan F3 yang menjadi mobil pertamanya. Model ini menjadi lawan bagi Toyota Corolla saat itu, dan modelnya masih memakai mesin bensin alias ICE.
Dengan F3 yang diekspor ke Eropa dan Amerika Selatan, inilah yang menjadi momen dimana mereka mulai memperluas penjualan di pasar global. Mereka juga menghadirkan versi PHEV untuk F3 yang dinamai sebagai F3 DM, kemudian model E6 dirilis tahun 2009. Sejak saat itu, mereka terus menghadirkan berbagai macam mobil PHEV, termasuk mobil listrik.
Perlahan tapi pasti, mereka mulai mengisi lini produknya dengan model PHEV dan BEV, bahkan sampai-sampai membuat model ICE-nya tidak dijual lagi. Namun dengan adanya insentif dari pemerintah setempat, penjualan mobilnya di kampung halamannya justru melejit. Terlebih banyak model yang ditawarkannya sejauh ini, tapi hanya berjualan di Negeri Tirai Bambu saja belum cukup, sehingga mereka melakukan elektrifikasi di pasar global.
Model BEV Makin Banyak Diminati
Mereka melakukan debut perdananya di sejumlah negara, termasuk Indonesia, dengan mengenalkan satu hingga tiga model unggulannya, yaitu Atto 3, Dolphin, dan Seal. Trio mobil listrik ini sudah membuatnya dikenal cukup luas, sehingga mereka menghadirkan lebih banyak model lainnya. Jaringan penjualannya yang sangat luas di seluruh dunia ini membuatnya meraih angka penjualan lebih dari 4 juta unit sepanjang tahun lalu.
Jelas mereka tidak akan berhenti sampai disitu, dan mereka akan terus menghadirkan berbagai macam model baru lainnya. Kesuksesan BYD di pasar mobil listrik global sudah membuat rivalnya ketar-ketir, terutama Tesla yang sudah menguasai pasar ini selama beberapa tahun. Sebab mereka bisa saja diungguli oleh merek asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
