RiderTua.com – Mantan insinyur Ducati Juan Martinez mengungkapkan bahwa kesulitan Pecco Bagnaia dimulai hampir 14 bulan yang lalu atau sejak Marc Marquez diumumkan menjadi rekan setimnya untuk MotoGP musim 2025. Hal ini menciptakan ‘perang bintang’ antara Bagnaia vs Marquez, dimana Marquez meraih 8 gelar dunia dan Pecco 3 gelar.
Ducati berharap, dengan kolaborasi antara dua bintang itu mereka bisa semakin meningkatkan dominasi pabrikan asal Borgo Panigale itu di kelas utama bersama-sama. Namun yang terjadi justru sebaliknya, Marquez jauh mengungguli Bagnaia. Baby Alien mendominasi musim dengan memenangkan 8 race utama dan 11 sprint di paruh pertama musim, sementara Pecco kesulitan dengan GP25 miliknya dan hanya menempati peringkat 3 dengan selisih yang sangat jauh mencapai 168 poin dari Marquez.
Mantan Orang ‘Dalam’ Ducati Ungkap Pecco Bagnaia Mulai Kesulitan Ketika Marc Marquez Resmi Jadi Rekan Setimnya
Juan Martinez mengungkapkan, “Menurutku Bagnaia mulai merasakan dampak dari kehadiran Marc sejak penandatanganan kontrak diumumkan tahun lalu. Hal itu sudah mulai memengaruhi setiap wawancara, karena sejak saat itu orang-orang selalu bertanya kepadanya tentang Marc dan apa yang akan terjadi padanya. Sejak saat itu, proses ‘mengelola’ Pecco dimulai.”

Lebih lanjut Martinez menjelaskan bahwa Marquez lebih fleksibel dan dapat mengeluarkan kecepatan dari motor apa pun yang dikendarainya, sementara Bagnaia lebih menyukai motor yang lebih sesuai dengan gaya dan keinginannya.
Martinez menambahkan, “Marc adalah pembalap yang terbiasa terus-menerus mengubah motornya, sasis, tanpa sasis, dan sekarang aerodinamika. Pada akhirnya, dia memiliki kemampuan untuk memaksimalkan potensinya dalam kondisi apa pun dan itu memengaruhi pembalap yang lebih spesifik, lebih mengandalkan data, atau lebih berpikir secara teknis selama balapan akhir pekan.”
“Itu berdampak pada perkembangan motor, karena ketika memiliki pebalap seperti Marc yang mampu tampil sangat baik dalam situasi atau kondisi apa pun, akan jauh lebih sulit untuk menentukan arah pengembangan motor,” imbuh mantan kepala kru Nicky Hayden itu.
Hingga pertengahan musim ini, Pecco Bagnaia hanya 1 kali menang di GP Amerika pada Maret lalu dan meraih 7 podium dalam 12 seri sejauh ini. Bahkan performanya jauh di bawah Alex Marquez yang hanya menunggangi GP24 tahun lalu. Saat ini Pecco berada di peringkat 3 dalam klasemen tertinggal 48 poin dari rider Gresini itu.
Martinez juga menegaskan bahwa peringkat Bagnaia di klasemen adalah satu-satunya kekurangan Ducati di musim yang gemilang ini, di mana pabrikan Borgo Panigale itu sukses memenangkan 10 race utama dan semua sprint.

“Dengan GP24 situasi Alex Marquez sangat stabil, yang kami tahu performanya sudah bagus. Dia sendiri mengatakan bahwa belum ada perkembangan, jadi kestabilan teknisnya sudah pasti. Tetapi di pit Bagnaia saat ini, satu-satunya ‘catatan’ dalam manajemen Ducati saat ini adalah Bagnaia tidak berada di peringkat 2. Itulah satu-satunya ‘catatan’ bagi Ducati saat ini. Mereka mungkin memenangkan setiap balapan dengan ‘santai’, tetapi fakta bahwa mereka tidak berada di peringkat 2 sedikit mencoreng reputasi Ducati,” pungkas Martinez.