RiderTua.com – Giacomo Agostini secara keseluruhan meraih 15 gelar dunia dan Angel Nieto berada di peringkat 2 dengan 13 gelar, sementara Valentino Rossi menempati peringkat 3 dengan 9 gelar. Marc Marquez (8 gelar) yang saat ini kembali dalam performa terbaiknya berada di jalur untuk menyamai rekor Rossi.
Agostini yakin Marquez mampu memecahkan rekornya. “Marc Marquez mampu memecahkan rekor gelar dunia saya. Marc adalah pria hebat dan dia pantas mendapatkan segalanya. Kita harus menghormatinya bukan mencemoohnya,” tegas mantan pembalap yang kini berusia 83 tahun itu.
Giacomo Agostini : Kita Harus Menghormati Marc Marquez Bukan Mencemoohnya
Seperti diketahui, ketika Marc Marquez memenangkan GP Italia bersama Ducati, dia mendapat sorakan cemoohan dari penonton tuan rumah yang sebagian besar adalah penggemar berat Rossi. Bahkan Davide Tardozzi (manajer tim Ducati Lenovo) turun tangan berusaha untuk menenangkan dan meredamnya dengan berteriak bahwa sekarang Marquez mengenakan baju merah (Ducati) yang notabene merupakan pabrikan Italia. Dia bahkan berharap Marquez dan Rossi berjabat tangan untuk menciptakan perdamaian.

Agostini tidak ingin permusuhan menutupi kehebatan Marquez. Perjuangan Marquez untuk bangkit dari cedera panjang dan masa-masa sulitnya ketika menunggangi Honda yang kurang kompetitif. “Dia melewati masa-masa sulit, yang tidak mudah keluar darinya. Dan demi untuk bisa menang lagi, dia rela melepas uang Honda, untuk pindah ke tim satelit pula. Jika Anda ingin menang, Anda harus pakai Ducati,” tegas Agostini.
Agostini memenangkan 15 gelar juara pada rentang 1960-an hingga 1970-an, dengan mengendarai MV Agusta dan juga Yamaha. Pada musim 2025, Yamaha menunjukkan peningkatan performa, setelah terpuruk sejak Fabio Quartararo meraih gelar dunia pada 2021. “Ya, itu cara mereka. Mereka adalah orang-orang yang suka berpikir matang. Mereka lebih suka memikirkan sesuatu 1 hari lebih lama,” ujar mantan pembalap asal Italia itu.
Seandainya masih membalap hari ini, Agostini jelas akan memilih motor paling kompetitif di grid. “Jika ingin menang, kita harus pakai Ducati meskipun saya penggemar Yamaha. Saya tahu Yamaha sedang melakukan hal-hal baik. Dan ketika regulasi berubah, pembalap akan memiliki nilai lebih. Keahlian pembalaplah yang akan menang bukan bantuan dari semua tombol yang hanya tinggal tekan. Tapi tentu saja, jika MV kembali, saya akan tetap bersama MV,” pungkasnya.