Home Sepeda Motor Kenapa Honda CG150 Masih Jadi Motor Legendaris di Pakistan? ‘Kanibalisator’ Verza 150...

    Kenapa Honda CG150 Masih Jadi Motor Legendaris di Pakistan? ‘Kanibalisator’ Verza 150 Jika Masuk Indonesia?

    Honda CG150 2025
    Honda CG150 2025

    RiderTua.com – Sementara pabrikan lain getol meluncurkan desain modern nan futuristik, Honda CG150 versi 2025 terbaru masih menjadi motor legendaris di Pakistan dan baru saja diperbaharui.. Bisa jadi karena budaya bikers sono, kesederhanaan modelnya tidak membosankan namun sangat tangguh dan mudah dalam perawatanya..

    Kenapa Honda CG150 Masih Jadi Motor Legendaris di Pakistan?

    Kali ini Pak RT (RiderTua) akan mengulas sedikit sejarah panjang CG series yakni dari era CG125 hingga CG150 mas berow.. Honda CG series perdana lahir pada tahun 1976 dengan diperkenalaknnya Honda CG125.. yang sangat dikenal karena ketangguhan serta konstruksinya yang sederhana..

    Selain itu soal mesin yang awet sangat cocok untuk pasar negara berkembang. Salah satu keunggulan varian ini dan cepat diterima pasar adalah mudah dirawat, hemat bahan bakar, dan tangguh melibas medan berat, hal inila yang membuatnya cepat populer di Asia, Amerika Latin, hingga Afrika, bro..

    Selama puluhan tahun klo bisa dikata turun temurun disono…  Honda terus menyempurnakan CG125 dengan pembaruan baik sektor mesin, rangka, serta desain, namun tetap mempertahankan karakter klasiknya. Pun juga dari generasi ke generasi, kapasitas mesin pun berkembang, hingga melahirkan varian CG150 yang membawa performa lebih yahudd…. namun tetap mengusung filosofi ketangguhan, keandalan, dan kemudahan perawatan yang menjadi ciri khas seri CG hingga kini.

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.
    Honda CG125 2025
    Honda CG125 2025

    Kondisi Jalan di Pakistan yang Cocok dengan karakter CG150

    Menurut informasi bahwa infrastruktur jalan di Pakistan belum memadai mas bro…. Proyek jalur khusus pemotor di Lahore diinisiasi dengan biaya besar, namun praktiknya membuat jalan semakin sempit, cat marka jalan katanya cepat pudar, dan tidak ada sistem drainase memadai saat hujan datang..mungkin ada sebagian wilayah yang mirip dengan konoha..ha..😂

    Nahhh… Melihat kondisi nyata di Pakistan seperti ini, motor yang jadi andalan untuk kerja di negara dengan infrastruktur yang masih belum memadai mendapat konteks kuat…bagaimana CG150 sebagai motor sederhana dan tahan banting bisa jadi pilihan sesuai karakter jalanan di negara berkembang tersebut, bisa diliaht dari kondisi ini kan..?

    Loyalitas pengguna & reputasi spare part yang melimpah

    Bagaimana yaa.. dengan kesetiaan konsumen di Pakistan terhadap merek Honda..? Memang infohnye… mereka menaruh kepercayaan tinggi pada Atlas Honda (AHL) karena reputasi, stabilitas harga, jaringan layanan dan nilai jual kembali. Loyalitas ini langsung berimbas ke model seperti CG150 yang sangat laku..lah kok mirip dengan disini ya bro..

    BeTeWe… sebagai tambahan saja..pada Mei 2025, Honda Pakistan (AHL) mencetak rekor penjualan 130.240 unit, menempati sekitar 86 % dari total penjualan motor nasional (150.175 unit) di sono bro.. sekali lagi menguasai..

    Dominasi pasar yang konsisten ini menunjukkan tingkat kesetiaan konsumen sangat tinggi..Dengan kata lain tetap memilih Honda meski ada merek lokal atau Cina yang lebih murah… Lah kok mirip ya bro..

    Dealer Honda Pakistan
    Dealer Honda Pakistan

    Nilai Jual Kembali Tinggi

    Ini juga menjadi alasan di semua negara berkembang (mungkin global).. Dimana kalau nilai jual kembali tinggi konsumen lebih memilih sebagai ‘investasi’.. Di sono (Pakistan bro) produk seperti CD70 dan CG125/CG150 (cukup kuat dari gempuran kompetitor) disebut nilai jualnya saat kondisi second-hand sangat tinggi, dan ini menjadi salah satu alasan kuat konsumen memilih Honda.. dengan kata lain “Unmatched resale value” bahkan dibandingkan kompetitor yang ada disana.

    Jaringan aftermarket disana juga cukup kuat bro.. mirip juga dengan sini?  Spare parts untuk motor lawas atau generasi CG125 dan pastinya CG150 juga, masih tersedia luas bahkan untuk model yang sudah tidak dijual..banyak toko yang menyediakan komponen bekas maupun OEM… Ini mungkin yang menjadi rumus motor Honda diterima di berbagai negara…

    Apakah di Pakistan Tidak ada Komplain?

    Meskipun terlihat mendominasi namun komplain terkait after-sales service yang kadang lambat atau tidak responsif muncul dari konsumen di India, yang bisa jadi menjadi indikator adanya masalah serupa yang (mungkin) terjadi juga di Pakistan. Contohnya, layanan untuk Honda Hornet 2.0 tertunda lebih dari 35 hari tanpa kejelasan status pemesanan suku cadang.. Namun meski kasus ini terjadi pada konsumen di India loh yaaa bukan di Pakistan sendiri… indikasi kelemahan sistem serupa bisa saja berlaku secara regional…

    Honda CB150 Verza
    Honda CB150 Verza

    Apakah Model Ini Relevan untuk Pasar Indonesia?

    Apakah Honda CG150 ini layak di pasarkan di Indonesia mas bro? kalau menurut Pak RT, Indonesia itu konsumennya unik, motor sport kalau gak DOHC atau 2 silinder masih belum bisa dikatakan 1000% motor sport.. Mengenai desan klasik memang ada peminatnya namun tidak sebanyak model sport modern.. Jadi boleh sebagai varian opsional kalau mau dibawa ke Indonesia mungkin modelnya kalau klasik bawa saja yang CB (Neo Sport Cafe CB150R).. karena kalau bawa CG akan meng-kanibal Honda Verza 150.. kanibalisator..🤭

    Kalau pendapat bro sekalian gimana..?

    © ridertua.com

    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu.
    Konten promosi pihak ketiga – hasil dapat berbeda untuk setiap individu....

    2 KOMENTAR

    1. Saya malah hanya tau di Indonesia Honda CG110 (lampunya bunder), lalu CG110N (lampunya kotak). Edisi terakhirnya sekitar tahun 1983an bersama CB 100 N (lampu bunder tapi ada pipa begel di belakang (guru agama di SMA sy memakainya, namanya Pak Zen, pakai Honda CB 100 N). Guru Matematika naik Hijet 1000, guru matematika Vespa PX, guru Geografi Vespa, Guru Bahasa Inggris bis kota, guru kimia bis kota, guru fisika lupa, lainnya seingat saya ngebis kota. Kalau Pembimbing Utama Skripsi Pak DR. Aziz Nur Bambang, Pembimbing 2 Pak Imam Triarso, MSi, Dosen Penguji 1 Pak DR Solachuddin, Penguji 2 Pak Ismail, MSi. Nah, kalau Dosen Pembimbing Akademik: DR Abdul Ghofar, Dekan? DR Lachmudin Sya’ rani. Itu 25 tahun yg lalu. Beda kalau Mukidi, ganti2 lupa semua. HAHAHAHA

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini