RiderTua.com – Selain sebagai mesin juara, Marc Marquez kini menjadi ujung tombak Ducati dalam penjualan dan pemasaran. Sementara para peserta MotoGP menikmati liburan musim panas selama tiga minggu, Marc Marquez sudah bisa mencium aroma juara dunia.
Efek Marquez: Ducati Untung Ratusan Miliar Rupiah Meski Penjualan Turun
Setelah 12 balapan, pebalap pabrikan Ducati ini telah memenangkan delapan balapan utama, 11 sprint, dan mencetak 37 poin (sapu bersih) dalam delapan seri. Kini dia unggul 120 poin atas pengejarnya yang tampaknya tak tergoyahkan. Sebuah momen emas bagi juara dunia delapan kali ini dan bagi pabrikan Borgo Panigale.

Di paruh pertama musim: Marc Marquez rata-rata mencetak 31,75 poin dari total 37 poin per pekan balapan. Angka itu 10 poin lebih banyak dari rival terdekatnya, Alex Marquez. Belum ada pebalap Ducati yang memenangkan lima balapan utama berturut-turut hingga Marc Marquez menang di putaran terakhir di Brno.
Dan kini, tampaknya tak ada pebalap yang mampu menadinginya dengan Ducati GP25 yang ditungganginya. Alex Marquez, setelah akhir pekan tanpa poin di Brno, tertinggal 120 poin, dan Pecco Bagnaia bahkan lebih jauh lagi, dengan 168 poin. Pembalap non-Ducati terbaik kedua adalah Marco Bezzecchi, dengan 225 poin di klasemen MotoGP. “Saat ini, satu-satunya hal yang bisa membuat saya kehilangan gelar dunia adalah saya sendiri yang membuangnya,” aku Marc Marquez.
Marc Marketing! Marquez Ubah Ducati Jadi Magnet Uang & Fans Baru

Bukan hanya kemenangan, tetapi juga masalah finansial. Marc Marquez dianggap sebagai perekrutan pembalap dengan nilai marketing yang tinggi.. banyak orang di paddock MotoGP telah menjulukinya “Marc Marketing.” Patrizia Cianetti, direktur pemasaran global Ducati, berbicara kepada media Spanyol ‘Marca’ tentang Marc yang mendongkrak daya beli konsumen.
“Dia sangat populer di banyak negara, terutama di pasar Asia, tetapi tidak hanya itu. Dia juga sangat pandai berkomunikasi… Ini adalah investasi dalam semangat untuk merek, dalam kemampuan untuk menarik orang baru, membangun hubungan, dan pada akhirnya menjual motor kepada mereka. Dampak Marc Marquez sangat positif. Dia sangat bagus, sangat populer, dan ada negara-negara di mana kehadirannya punya arti besar,” jelas Patrizia.
Pada tahun 2024 Ducati menjual 54.495 sepeda motor, 6% lebih sedikit dibandingkan tahun 2023, ketika mencapai rekor 58.224 unit. Ducati membukukan pendapatan sebesar €1,003 miliar(setara Rp18,97 triliun), dibandingkan dengan €1,065 miliar (Rp20,15 triliun) pada tahun 2023, dan laba operasionalnya pada tahun 2024 adalah €91 juta(sekitar Rp1,72 triliun). Kebetulan, pasar di mana Ducati tumbuh paling pesat pada tahun 2024 adalah… Spanyol, bertepatan dengan gelar juara MotoGP Jorge Martin. Marc Marquez tidak hanya dapat meningkatkan penjualan, tetapi juga menjadi magnet sponosr yang pasti.

Perbandingan dengan Valentino Rossi
Sosok pembalap hebat terakhir yang memiliki karisma luar biasa di lintasan balap dan di dunia pemasaran adalah Valentino Rossi. Bagaimana jika keduanya dibandingkan dengan kedatangan Valentino Rossi pada tahun 2012? “Masa-masa itu sangat berbeda. Katakanlah pengalaman dengan Valentino agak unik. Sebenarnya, itu sesuatu yang sangat kompleks. Sekarang, perusahaannya sangat berbeda. Ducati saat ini adalah Ducati terbaik yang pernah ada, dicintai oleh para penggemar. Produknya luar biasa, kualitasnya luar biasa,” pungkas manajer Patrizia Cianetti.
Dengan kata lain Patrizia Cianetti ingin menghindari kesan secara langsung membandingkan Marc Marquez dengan valentino Rossi, karena konteks keduanya berbeda. Saat Valentino Rossi datang, Ducati masih berjuang atau kesulitan (belum ada Gigi Dall’Igna). Sekarang, Ducati sudah menjadi pabrikan yang dominan, sehingga dampak Marc Marquez bisa lebih maksimal… Hal seperti ini akan terjadi kalau Marc di Honda dan kesulitan maka “promosinya” juga tidak maksimal.. Intinya gabungan Marc & Ducati adalah mesin pencetak uang yang handal..