RiderTua.com – Jorge Martin menargetkan paruh kedua musim MotoGP 2025 ini untuk memangkas jarak dari pemimpin klasemen saat ini, Marc Marquez. Pembalap Aprilia ini mengintensifkan latihannya agar dapat kembali ke performa puncak segera setelah libur musim panas.
Jorge Martin: “Aku Akan Kejar dan Kalahkan Marc Marquez!”
Juara dunia bertahan MotoGP, Jorge Martin, sedang fokus memulihkan kebugarannya untuk menghadapi sesi latihan paling intensif selama jeda kejuaraan. Berbeda dengan beberapa pembalap lainnya, Martin tidak akan berlibur ke pantai, melainkan fokus untuk kembali agar semakin mengenal dengan Aprilia RS-GP. Setelah berbulan-bulan absen, ia kembali ke GP Brno, finish di posisi ketujuh yang cukup bagus untuk seorang ‘rookie’. Namun, tujuannya adalah untuk kembali naik podium sesegera mungkin, sebuah ambisi yang tinggi untuk musim 2026.
Martinator terus berlatih keras dengan rekan senegaranya, Valentin Perrone dari tim Red Bull KTM Tech3 Moto3. Selama akhir pekan, ia berpartisipasi dalam balapan sepeda jalan raya khusus yang disebut “Mamba Challenge,” yang menguji kemampuan pembalap Aprilia tersebut.
Dalam waktu tidak kurang dari dua minggu, kejuaraan MotoGP akan dimulai kembali dengan tanpa banyak jeda yang dijadwalkan hingga November, dengan sepuluh balapan yang akan membantu menemukan kembali jalur yang tepat untuk bersaing di puncak.
Setelah hiruk pikuk di media dan masalah hukum yang panjang, yang berakhir tanpa pelanggaran kontrak, Jorge Martin telah menerima bahwa ia harus tetap bersama Aprilia hingga akhir tahun depan.

Aprilia RS-GP Punya Potensi
Melihat hasil yang dicapai Aprilia menunjukkan bahwa motor Aprilia punya potensi memberinya hasil bagus. Oleh karena itu, yang terbaik adalah fokus pada aspek persiapan fisik untuk performa balapanya.
Kembali ke paddock bukanlah hal yang mudah bagi mantan pebalap Ducati tersebut. Ketegangan terasa jelas pada awalnya, seperti yang ia ceritakan dalam sebuah video di MotoGP.com. “Awalnya, motor terasa sangat rendah di bagian belakang, seolah-olah ada sesuatu yang tidak beres,” katanya..
Sensasi yang dirasakan tidak persis sama dengan apa yang ia ingat sebelum cedera. Pebalap Spanyol itu awalnya memiliki keraguan tentang motornya, tetapi juga berkeinginan untuk segara merasa kompetitif kembali, mengetahui bahwa Marc Marquez sudah dalam mode menyerang dengan prototipe paling kompetitif saat ini.

Staf teknis mengusulkan strategi konservatif, dengan satu putaran panjang dalam kondisi yang bervariasi dan tanpa langsung menyerang waktu. Meskipun awalnya ragu, Jorge Martin berhasil lolos ke Q2 dengan performa yang ia nilai sendiri hampir masuk skala 10 dari 10.
Hasil paling signifikan ketika ia melewati garis finis enam detik di belakang pemenang Marc Marquez. “Saya mencoba untuk mengimbangi Marc, tetapi dia menggunakan ban baru dan saya sudah menempuh enam atau tujuh putaran,” komentarnya dengan nada pasrah.
Marc Marquez tetap menjadi acuan di kejuaraan MotoGP, batas yang harus bisa dia dekati dan mungkin melebihinya (mengalahkan Marc). Masalah lengan kini telah berlalu, meskipun terkadang masih menimbulkan sedikit gangguan. Kini sang juara dunia MotoGP menginginkan lebih dan tahu siapa lawannya. “Empat lap pertama sangat bagus. Memang rasanya ada sesuatu yang kurang, tetapi saya bisa semakin dekat dengannya. Marc lebih unggul di awal balapan, tetapi saya bisa mengendalikan situasi.”
Sesumbar² dulu, cari² alasan kemudian 😁
Itu namanya men-sugesti diri… 🤭
Nanti ngejar marc malah ndlosor cedera parah lagi, udah dek martin kamu cukup sunmori aja nggak usah ambil resiko adu kecepatan di baris depan…🤭