RiderTua.com – Di media sosial, Carl Fogarty mengecam aturan tekanan ban yang saat ini diberlakukan di MotoGP. Peraturan saat ini mewajibkan pembalap untuk menjaga tekanan ban depan di atas 1,8 bar setidaknya selama 30 persen pada sprint dan 50 persen pada race utama, dengan menjatuhkan penalti (waktu) yang berat bagi mereka yang melanggar.
Balapan yang ‘tak biasa’ terjadi di MotoGP Brno akhir pekan lalu. Pada sprint hari Sabtu, Marc Marquez terpaksa memperlambat laju motor lebih dari 3 detik dan menyerahkan keunggulan kepada Pedro Acosta agar tekanan bannya kembali di atas ambang batas yang ditetapkan. Meskipun rider Ducati itu kembali menyalip Acosta di lap terakhir dan memenangkan balapan sekaligus terhindar dari penalti setelah investigasi pasca-balapan, tapi balapan menjadi terasa ‘aneh’.
Mantan Pembalap Carl Fogarty Mengkritik Keras Aturan Tekanan Ban di MotoGP
Rekan setim Marc Marquez, Francesco Bagnaia juga mengalami nasib buruk gara-gara hal ini. Rider Italia itu merosot dari posisi ke-2 ke posisi ke-7 setelah dasbor motornya memperingatkannya bahwa tekanan bannya turun. Barulah kemudian terungkap bahwa dia tidak pernah menurunkan tekanan di bawah standar dan ternyata peringatan tersebut keliru.

Dari dua insiden terbaru diatas, aturan kontroversial tersebut dan bagaimana aturan itu ditegakkan, kembali menjadi sorotan.
“Aturan tekanan ban ini benar-benar f***ing joke (lelucon)!!!! Siapa yang peduli dengan tekanan ban yang Anda gunakan?!!!” tulis Carl Fogarty di akun media sosialnya.
Fogarty sering mengkritik teknologi MotoGP modern. Pada 2022, mantan juara WSBK 4 kali itu menegaskan bahwa MotoGP telah berubah menjadi seperti Formula 1. “Semua motornya sama saja. Motornya sangat bagus dan teknologinya juga sangat bagus, sehingga dalam beberapa hal justru merugikan pembalap,” pungkasnya.