Home MotoGP Masalah Pecco Bagnaia Bukan Tekanan Ban.. Pesan di Dasbor Motor Ducati-nya ‘Ngaco’

    Masalah Pecco Bagnaia Bukan Tekanan Ban.. Pesan di Dasbor Motor Ducati-nya ‘Ngaco’

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Mas Pecco Bagnaia memang berhasil meraih pole position di sesi kualifikasi dan banyak yang mengira dia akan mudah naik podium bahkan P-3 sekalipun melihat kecepatannya bukan hil yang mustahal, di balapan singkat alias Sprint MotoGP di Brno.

    Awalnya semua tampak berjalan lancar, ia berada di posisi kedua, sedikit di belakang Marc Marquez, ketika di lap kelima ia melambat secara signifikan dan disalip. Mengingat rekan setimnya melakukan hal yang sama kemudian, masalah tersebut langsung diduga sebagai masalah tekanan ban. Berbeda dengan pembalap Spanyol itu, Pecco kehilangan beberapa posisi dan tidak dapat merebutnya kembali, sehingga ia menyelesaikan balapan di posisi ketujuh.

    Pecco Bagnaia: Tidak Ada Masalah Tekanan Ban

    Dalam wawancara dengan media Sky Sport MotoGP, juara dunia tiga kali itu mengungkapkan bahwa ia tidak mengalami masalah terkait tekanan ban. Dia mengalami masalah elektronik yang memberikan indikasi yang salah..

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Saya cukup nyaman, saya bisa berkendara dengan baik, meskipun saya sedikit tertinggal dari Marc Marquez. Namun, saya memiliki keunggulan yang nyaman atas para pembalap di belakang dan saya mampu mengendalikan situasi dengan cukup baik. Saat start, kami mengalami sedikit masalah elektronik, dan tim sedang menganalisisnya untuk memahami situasinya”.

    “Sayangnya, muncul sebuah pesan yang biasanya mengharuskanku untuk melakukan tindakan tertentu, padahal pesan itu ternyata salah. Tekanan ban depan sebetulnya masih normal, aku tak seharusnya mengalah dan membolehkan pembalap lain menyalipku serta kehilangan banyak posisi. Tapi motor menyampaikan hal berbeda, dan aku terpaksa menuruti pesan di dasbor itu,” katanya..

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Di dasbor (kalau di motor harian kita speedometer) Ducati Desmosedici GP25 miliknya, dilaporkan ada masalah tekanan yang sebenarnya tidak ia alami… “Tim mengira mereka telah menyelesaikan masalah yang mereka temukan di grid,” jelas Bagnaia,

    Bukan bagian dari konten editorial.

    Dia menambahkan.. “Tetapi beberapa notifikasi yang saya terima selama balapan tidak akurat. Ketika saya tiba di garasi, saya tidak mengerti mengapa saya tidak diinvestigasi… saya sudah yakin telah dihukum, mengingat motor memberi tahu saya bahwa saya belum menempuh putaran yang cukup untuk berada dalam rentang tekanan yang tepat (sesuai regulasi). Kami melihat datanya dan pada putaran kedua saya sudah baik-baik saja, tetapi sayangnya motor mengatakan sesuatu yang lain. Tim sedang menganalisis alasan di balik semua ini, dan seseorang di antara mereka akan dapat memberikan jawaban yang lebih baik. Pada akhirnya, saya kalah, yang sangat disayangkan… Saya bermain bagus, finis kedua akan menjadi hasil yang bagus.”

    Pembalap tim Ducati Lenovo ini merasa cukup baik di sirkuit Brno, yang telah kembali ke kalender MotoGP 2025.. “Cengkeraman yang kuat, mengingat saya mengalami masalah dengan cengkeraman tahun ini, sangat membantu saya. Akhir pekan ini sejauh ini berjalan positif. Meskipun kami hanya melakukan beberapa putaran di trek kering, kami dapat dengan cepat memahami bahwa di trek ini kami membutuhkan lebih banyak beban di ban belakang. Selama balapan, saya lebih memahami mengapa saya kesulitan mengerem ketika berada di belakang seseorang. Butuh trek dengan cengkeraman kuat seperti ini untuk memahaminya. Aragon, Mugello, Assen, dan Sachsenring semuanya adalah trek yang tidak memiliki cengkeraman kuat.”

    Bagnaia tahu Marquez memang lebih unggul bahkan di Republik Ceko, tetapi ia merasa ia bisa lebih dekat di sana dibandingkan akhir pekan-akhir pekan lainnya musim ini.. “Marc memang lebih unggul, saya rasa 0,2 – 0,3 detik per lap. Yang penting adalah bisa sedikit lebih dekat dari biasanya. Kami perlu membangun momentum ini dan mencoba untuk terus maju. Kami tahu ini adalah periode di mana segalanya tidak berjalan 100%, tetapi kami akan bertahan.”

    Bagaimana dengan balapan Pecco hari ini, tentunya strateginya akan berbeda karena lebih panjang (21 lap) sementara Sprint cuma 10 lap..

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    2 KOMENTAR

    1. Single ECU by MAGNETI MARELLI adalah biang keladi nya.. sudah ada sebelum Valentino Rossi pensiun.
      Dan oleh pembesar motogp lah jd mainan.. siapa aja bs jd pemenang, di remote control oleh para pemain judi kelas atas atau petinggi” motogp.
      Jd mereka bebas menentukan siapa yg jd juara..
      Politic by technology.

    2. Masalah pecco bukan di tunggangan melainkan di diriNya… mental…yg mesti diubah. Org tipe kalem macam dia sudah u mental juang…maunya dikasihani

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini