RiderTua.com – Mengejutkan, Pecco Bagnaia gagal masuk ke Q2 pada hari Jumat di MotoGP Brno. Di musim yang sudah sulit ditambah dengan kondisi trek basah yang juga bikin sulit, Pecco dan timnya justru menambah kesulitan gara-gara strategi mereka sendiri.
Juara Dunia MotoGP 2 kali itu hanya berada di posisi ke-13 dalam pra kualifikasi dan harus mengambil jalan panjang melalui Q1 pada Sabtu pagi. Rekan setimnya Marc Marquez dan hampir semua rival kuatnya bisa menempati posisi di 10 besar, hanya dia seorang yang bernasib buruk.
Rider asal Turin Italia itu menjelaskan, “Saya tidak bisa naik ke atas dalam daftar time sheet karena strategi kami benar-benar kacau. Kami berada di garasi ketika pembalap lain sedang memperbaiki diri. Setiap kali turun ke lintasan, saya berada di 10 besar. Tapi di saat-saat krusial, saya malah tersingkir. Pada akhirnya, satu-satunya cara untuk finis di 10 besar adalah dengan menggunakan ban medium. Tapi tim kami menggunakan ban soft, itu strategi yang salah.”
Pecco Bagnaia : Strategi Kami Benar-benar Kacau
Francesco Bagnaia melanjutkan, “Feel dengan motor cukup baik di pagi hari, saya mampu mengimbangi dengan baik. Sore harinya, seperti biasa saya masih mengalami masalah, tetapi kami menemukan sesuatu yang membantu kami. Tapi di saat-saat terakhir, strategi kami salah.”

Sepanjang musim Pecco terus menerus mengeluhkan kurangnya feel pada motornya. Dia tidak bisa mengimbangi performa Marc Marquez yang kini memimpin klasemen dengan perolehan 344 poin sedangkan Pecco baru mengumpulkan 197 poin. “Musim ini sudah sangat sulit dan saya kurang percaya diri. Dan kami justru mempersulit diri sendiri. Sayang sekali sebenarnya potensi untuk masuk 10 besar sudah ada,” lanjut rider berusia 28 tahun itu.
Apa yang salah? “Saat kondisi trek basah, kita tidak punya strategi. Kita hanya keluar ke trek balap dan mencoba membalap semaksimal mungkin. Kami ingin mencoba sesuatu, tetapi butuh waktu terlalu lama untuk mengubahnya dan kami melewatkan momen ketika semua pembalap mencatatkan waktu tercepat mereka. Saya melihat di akhir bahwa akan lebih baik menggunakan ban medium, tetapi para teknisi terlalu yakin bahwa ban soft yang bagus. Jadi saya menuruti strategi mereka, dan ternyata salah,” jelas murid Valentino Rossi itu.
“Hal positifnya, kami berhasil menemukan sesuatu. Besok semuanya tentang melahap lap dengan ban soft dan memberikan segalanya untuk masuk ke Q2. Semua pembalap tercepat sudah berada di Q2, jadi saya harap saya bisa melewati Q1 dan lolos ke Q2,” pungkas Pecco. Sebagai informasi, 2 pembalap teratas yang bersaing di Q1 bisa masuk ke Q2 dan mendapat kesempatan kedua untuk bertarung memperebutkan posisi start untuk balapan.

Tardozzi Tanggung Jawab
Davide Tardozzi, berbicara dengan media Sky Sport MotoGP, mengomentari apa yang terjadi di pihak tim.. “Kami membuat pilihan ban belakang yang salah. Di akhir sesi, kompon terbaik adalah medium dan Pecco memintanya, lalu karena berbagai alasan diputuskan oleh tim untuk memasang kompon lunak (soft). Tidak berhasil, lintasan mengering. Mereka yang memperbaiki waktu mereka semuanya menggunakan medium. Ada sedikit ketegangan karena pilihan tim yang buruk, kami bertanggung jawab (tim mengaku salah). Saya yakin dan berharap Pecco bisa masuk ke Q2 besok pagi (hari ini). Saya pikir dia akan berhasil jika dia memasang ban yang tepat sore ini. Dia memang memintanya.” kata Tardozzi..