RiderTua.com – Enea Bastianini terpaksa absen di GP Jerman akibat terinfeksi bakteri (Campylobacter) yang menyebabkannya sakit perut dan demam. Kondisinya membaik menjelang GP Ceko akhir pekan ini. Namun rider Tech3 KTM itu sempat tidak merasa enak badan pada hari Kamis, maklum saja dia tidak bisa makan dan minum dengan normal dalam 3 hari.
“Saya merasa kurang sehat pada hari Kamis. Setelah pergi ke rumah sakit, saya beristirahat. Hari Kamis, saya banyak melakukan kegiatan di Brno dan sedikit kelelahan dan perut saya masih agak mual. Tapi sekarang saya merasa lebih baik, meskipun energi saya tidak sebesar biasanya. Saat berkendara, detak jantung saya meningkat karena saya belum sempat banyak berlatih. Semoga, keadaan akan membaik pada hari Sabtu. Dan saya mungkin tidak akan fit 100 persen pada hari Minggu, tapi kita lihat saja nanti,” ujar Bestia.
Enea Bastianini : Saat Basah Getaran Motor Tidak Terasa
Karena hujan deras, sesi pra kualifikasi ditunda 10 menit mengingat kondisi trek yang cukup sulit. Setelah hujan berhenti, sesi dimulai dengan lambat. Tetapi di menit-menit terakhir, lintasan balap menjadi kering. Namun karena hal ini tidak terjadi di semua area lintasan, semua pembalap mencatatkan waktu tercepat mereka dengan ban hujan.
Marc Marquez menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2:03.935 menit, sementara Enea Bastianini menempati posisi ke-8 tertinggal kurang dari 1 detik dari pemimpin klasemen dari tim Ducati tersebut. Dia menjadi pembalap KTM terbaik setelah Pedro Acosta berada di posisi ke-10, sehingga keduanya berhasil lolos ke Q2 untuk hari Sabtu.
Bestia mengatakan, “Saya merasa baik sejak awal. Saya berada di 10 besar baik dalam kondisi kering maupun basah, itu adalah hari Jumat terbaik saya bersama KTM. Ini pertama kalinya saya di Brno bersama KTM. Itu merupakan keuntungan bagi saya karena saya tidak punya apa-apa untuk dibandingkan dengan motor saya sebelumnya. Ini hari yang baik.”
“Biasanya RC16 sedikit sensitif saat dikendarai, tetapi itu bukan masalah bagi saya hari ini. Biasanya kami sedikit terganggu oleh getaran (chattering), tetapi tidak ada getaran saat trek basah. Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Saya harap kami bisa menikmati akhir pekan yang baik,” imbuh rider berusia 26 tahun itu.
Mengapa tidak ada peningkatan di akhir pra kualifikasi meskipun lintasan sudah mengering? “Karena kondisinya berbahaya. Lintasannya kering, tetapi basah saat masuk tikungan. Jadi kita masuk jauh lebih cepat dari sebelumnya. Begitu kita melepaskan rem, roda depan selip,” jawab Bastianini yang merupakan Juara Dunia Moto2 2020 itu.
