RiderTua.com – Marc Marquez mengakui bahwa setiap upaya untuk memperbaiki hubungan yang retak dengan Valentino Rossi membutuhkan upaya dari kedua belah pihak. “Kalau sesuatu tidak hanya bergantung pada satu pihak, kamu tidak bisa bilang ‘Tentu, saya tertarik’ begitu saja (tanpa mempertimbangkan pihak lain),” ujar juara dunia 8 kali itu.
Perseteruan panas antara kedua legenda TOP MotoGP tersebut meletus di GP Malaysia pada 2015 atau yang kerap disebut ‘Sepang-Clash’. Sempat terjadi ‘gencatan senjata’ antara Marquez dan Rossi pada 2016, termasuk jabat tangan pertama di Catalunya. Namun, konflik mereka kembali memanas ketika Rossi terjatuh setelah bersenggolan dengan Marquez di GP Argentina pada 2018.
Marc Marquez : Berdamai dengan Valentino Rossi? Bergantung Pada Kedua Belah Pihak
Sejak saat itu, keduanya tidak pernah berinteraksi secara langsung. Meskipun Valentino pensiun pada akhir 2021 dan kini menjadi pemilik tim satelit resmi Ducati, harapan untuk rekonsiliasi dengan Marc tetap sulit terwujud.

Ketika Marc menang di Mugello tahun ini, manajer tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi terlihat marah karena para tifosi yang mencemoohnya. Hal itu merupakan respons atas loyalitas mereka terhadap Rossi. Bahkan Tardozzi mendesak Marquez dan Rossi untuk berjabat tangan dan mengakhiri dendam diantara mereka.
Di sisi lain, setelah pindah ke tim pabrikan Ducati musim ini Marc berpeluang besar menyamai rekor Rossi dengan 7 gelar dunia di kelas utama. Namun, 89 kemenangan yang diraih Rossi tetap menjadi target yang sulit dilampaui oleh Marquez. Baru-baru ini, Marquez berhasil melampaui rekor 68 kemenangan Giacomo Agostini di Sachsenring.
“Saya tidak tahu berapa banyak kemenangan yang diraih Agostini dan Valentino. Mencapai 89? Saya melihatnya sulit. Meraih 7 gelar dunia MotoGP? Saya melihatnya jauh lebih mudah diraih,” ungkap Marquez.

Manajer senior Carlo Pernat mengungkapkan bahwa Rossi punya cara jitu untuk menjegal Marquez meraih gelar dunia ke-10 tahun depan yakni dengan merekrut Pedro Acosta. “Menurutku Vale melihat dalam diri Pedro Acosta seperti apa Marc baginya yakni rival muda yang akan mencegah sang juara hebat meraih 10 gelar,” tegas Pernat.
Namun spekulasi masih terbuka, kontrak Franco Morbidelli akan habis akhir tahun ini tapi Acosta dilaporkan akan bertahan di Red Bull KTM tahun depan.