RiderTua.com – CEO Ducati Claudio Domenicali memuji dominasi Marc Marquez di MotoGP Jerman, tetapi dia mengaku khawatir atas kurang gacornya rekan setimnya Pecco Bagnaia dengan GP25 terbaru. Dalam sprint (wet race), Marquez menang dengan keunggulan lebih dari 6 detik. Sementara Bagnaia finis di posisi ke-11 kalah 20 detik dari rekan setimnya itu.
“Marc menjalani balapan yang luar biasa, tetapi Pecco sedikit mengkhawatirkan kami. Jika saya punya solusi untuk masalahnya, saya pasti sudah menyarankannya,” ujar Domenicali.
CEO Ducati : Masalah Pecco Bagnaia Jelas Tidak Sederhana
Dalam balapan utama hari Minggu dengan kondisi dry race, lagi-lagi Marc Marquez memang layak menyandang predikat sebagai ‘SachsenKing’ sementara Francesco Bagnaia finis di posisi ke-3. Bisa dibilang posisi yang didapatnya ini hanyalah keberuntungan semata, mengingat dua pembalap yang ada didepannya yakni Fabio di Giannantonio dan Marco Bezzecchi sama-sama crash. Ini semakin menunjukkan bahwa Pecco belum merasa nyaman dengan GP25 terutama saat memasuki tikungan.

“Jelas, masalahnya tidak sederhana. Di sini para pembalap membawa sasis baru untuk memberikan feel yang berbeda dan untuk mengubah beberapa elemen. Soal feel, seringkali tidak begitu jelas dan kita tidak dapat mengukur semuanya. Jadi, kita harus mencoba dan membuat perubahan sampai kita menemukan cara, lalu mulai dari sana dan itulah yang sedang dilakukan para pembalap,” jelas Domenicali.
Pecco Bagnaia menyukai sasis yang dipakainya saat tes Misano tahun lalu. Tetapi rider berusia 28 tahun itu merasa bahwa sasis tersebut lebih cocok digunakan di trek dengan cengkeraman yang tinggi, itulah sebabnya dia kembali ke sasis standar selama balapan akhir pekan di Sachsenring.

Menurut Domenicali, secara umum perubahan yang terus menerus dilakukan untuk mengembalikan feeling Pecco meskipun memang diperlukan dalam situasi ini, juga membuat motornya yang kurang nyaman untuk kondisi basah.
Terkait performa Pecco dalam sprint di Sachsenring, bos asal Italia itu menjelaskan, “Pecco adalah pembalap yang memenangkan balapan terakhirnya saat wet race. Jadi ada sesuatu yang tidak beres, tetapi saat basah semuanya sedikit berbeda dan saya rasa itu tidak terlalu berkaitan dengan sasis.”
“Mungkin yang bisa saya katakan adalah, ketika kita memiliki set-up dasar yang kita yakini, dan hanya mengubah sedikit dari satu balapan ke balapan berikutnya atau dari satu kondisi ke kondisi berikutnya, itu membuat kita lebih percaya diri di semua kondisi. Melakukan perubahan terus-menerus untuk mencoba menemukan solusi yang berbeda, justru tidak membantu kita untuk mendapatkan kepercayaan diri. Tetapi jika kita belum menemukan feelnya, itu seperti ‘anjing yang mengejar ekornya sendiri’,” imbuh Domenicali.
Domenicali jauh lebih senang dengan penampilan Pecco Bagnaia di hari Minggu dalam kondisi dry race. “Pecco melakukan pekerjaan yang luar biasa setelah balapan yang sulit kemarin di lintasan basah. Dia kembali percaya diri dan saya senang melihatnya kembali naik podium,” ujarnya.

Bagnaia finis 7 detik di belakang Marc Marquez dan kalah 0,7 detik dari Alex Marquez. Ini artinya juara dunia 3 kali itu semakin tertinggal dari Marquez bersaudara dalam perebutan gelar musim ini.
Pecco mengatakan, “Sepertinya, mau start dari posisi mana pun saya selalu finis di posisi ketiga. Jelas, kami perlu mengubah sesuatu. Saya memang maju sedikit demi sedikit, dan meskipun tidak ideal, saya berhasil memperbaiki posisi dan mencetak poin penting. Itu yang terpenting.”