RiderTua.com – Sebelumnya Suzuki mengaku tak ingin ikut-ikutan menurunkan harga mobilnya dan memilih untuk fokus meningkatkan pelayanan penjualannya. Selain itu, mereka menganggap menurunkan harga mobil secara signifikan dianggap tidak bagus dalam jangka panjang, bahkan berpotensi menganggu industri otomotif.
Banting Harga Mobil Mulai Dilakukan Oleh Sejumlah Produsen
Penurunan harga mobil yang dilakukan oleh sejumlah produsen mobil di Indonesia ini sebagian besar datang dari merek asal Negeri Tirai Bambu. Terutama Chery yang menurunkan harga jual mobil E5 hingga nyaris mencapai Rp 100 jutaan, bahkan setelah mendapat penyegaran sekalipun. Tentu ini menjadi pemandangan yang tidak biasa disini, walau produsen lainnya juga ikut-ikutan melakukannya.
Meski ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan penjualannya, Suzuki tak ingin mengambil resiko untuk mengecewakan konsumennya. Terlebih menurutnya menurunkan harga mobil secara signifikan justru bukan menjadi sesuatu yang bagus, jadi hanya efektif untuk jangka pendek saja.
Selain itu, menaikkan harga mobil juga bukan sesuatu yang bagus mengingat kondisi pasarnya yang masih belum memulih. Jadi satu-satunya pilihan yang tersisa yaitu tidak menyesuaikan harga mobilnya untuk sekarang, sementara mereka juga melakukan peningkatan pada layanan penjualannya. Dengan begitu, mereka bisa mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap produknya.
Layanan Penjualan
Suzuki sudah cukup lama berjualan mobil di Indonesia, jadi mereka tahu bagaimana mereka menangani penjualan mobilnya disini. Terlebih soal pelayanan penjualannya, entah itu dalam menjual mobil baru maupun purnajual hingga suku cadang mobilnya. Mereka memastikan agar konsumen bisa mendapat kenyamanan saat atau setelah membeli produknya.
Kalau dilihat, line-up mobilnya masih mendapat banyak peminat di pasarnya. Termasuk Fronx yang dirilis sekitar akhir Mei lalu, dimana modelnya sudah dipesan hingga ribuan unit.
