RiderTua.com – Entah datang dari mana, tiba-tiba saja Chery dan BYD dituduh memanfaatkan subsidi mobil listrik di Negeri Tirai Bambu yang tidak sesuai persyaratan. Dimana disebutkan ada ribuan mobil yang tidak bisa mendapatkan subsidi masih tetap mendapat keringanan harga.
Subsidi Mobil Listrik Ada Sejumlah Persyaratannya
Meski merupakan merek lokal, keduanya disebut melakukan pelanggaran agar bisa mendapatkan subsidi untuk mobil listriknya. Dari audit Kementerian Industri di Negeri Tirai Bambu, 21.725 unit model BEV dari kedua merek tersebut tidak memenuhi persyaratan. Terdiri dari 7.663 unit mobil dari Chery dan 4.973 unit dari BYD
Persyaratan yang dimaksud yaitu soal jarak tempuh mobil listriknya yang dianggap tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Walau keduanya tidak akan mendapatkan sanksi, mereka harus mengembalikan uang subsidi untuk mobil yang tidak memenuhi syarat tersebut kepada pemerintah setempat. Mungkin kedengarannya tidak terlalu buruk, walau sebenarnya mereka tidak merasa melakukan pelanggaran tersebut.
Chery membantah adanya pernyataan tersebut, dan menyebut semua mobilnya sudah memenuhi syarat yang berlaku. Mereka juga menyebut tidak mengumpulkan kuitansi penjualan akhir mobil listriknya, dan tidak ada selubung lainnya untuk menutupi fakta tersebut. Walau mereka bisa saja membuktikannya kepada pemerintah kalau mereka tidak melakukan kecurangan apapun.
Tidak Menyebar ke Pasar Global
Sementara BYD belum memberikan komentar apapun soal itu untuk sekarang. Memang kedengarannya cukup serius mengingat subsidi ini cukup penting dalam meningkatkan penjualan mobil ramah lingkungan. Tapi kalau sampai disalahgunakan oleh produsen mobil jelas itu sudah kelewatan, walau untuk saat ini masih belum bisa dibuktikan lebih lanjut.
Tentunya skandal ini tidak akan menyebar ke pasar global, dengan penjualan mobil Chery dan BYD yang berjalan seperti biasa. Di Indonesia juga ada subsidi mobil listrik, tapi dengan syarat seperti mobil harus dirakit lokal dengan TKDN yang sudah ditetapkan.
