RiderTua.com – Manajer pembalap kawakan, Carlo Pernat, memberikan analisisnya tentang apa yang terjadi pada balapan Jerman akhir pekan lalu. Sosok senior yang sangat dikenal di Paddock MotoGP ini membahas kemenangan Marc Marquez bersama Ducati, keputusan Gigi Dall’Igna yang memilih Marc bukan Jorge Martin.
Carlo Pernat Sindir Dall’Igna: Tanpa Marc Marquez, MotoGP Lebih Seimbang
Pernat menyoroti keunggulan Marc Marquez dibanding adiknya Alex, dan rekan setimnya Pecco Bagnaia.. “Sachsering dan raja Sachsering, Marc Marquez. Dia seolah menaklukkan sirkuit dengan mata tertutup, apa yang ingin kau katakan? Tentu saja, kita telah sampai di pertengahan musim dan ketika kita melihat klasemen, Marquez memiliki keunggulan dua seri, termasuk Sprint Race, atas saudaranya, Alex. Dan dia unggul empat seri, termasuk Sprint Race atas Pecco Bagnaia.”
Kemenangan Marc, Hadiah Ultah Dall’Igna
Pernat menegaskan bahwa keputusan Gigi Marc untuk timnya adalah pilihan yang cerdas,..”Kalau melihat trend gelar dunia akan dikunci di Australia, dengan empat balapan tersisa. Hampir memecahkan rekor. Seperti yang saya katakan sebelumnya, keputusan Dall’Igna untuk membawa Marc ke Ducati telah mengakhiri pertunjukan di MotoGP (gak ada lawan)”.
“Namun Gigi juga telah menyalakan semangat Ducati. Marquez memenangkan setiap balapan. Dan dengan itu, Gigi Dall’Igna telah memberikan dirinya kado ulang tahun yang indah. Selamat ulang tahun, Gigi. Mungkin jika dia tidak memilih Marquez, keseimbangan di MotoGP akan lebih baik..persaingan bakal seimbang, tetapi kita lihat saja di klasemen semua di dominasi Ducati”
Menutup pernyataannya, Carlo Pernat memberikan prediksinya untuk Kejuaraan 2025 ini dan berbicara tentang tahun 2026.. “Saya rasa tahun ini Ducati akan memenangkan Kejuaraan Dunia dengan meyakinkan. Pada tahun 2026, Yamaha setidaknya dapat mengandalkan Fabio Quartararo, yang merupakan fenomena, bukan hanya seorang Juara. Namun Fabio jelas tidak puas dengan performa motornya saat ini dan ia benar, karena gap antara M1 dan motor lawan terlalu jauh. Dan harus saya katakan, syukurlah ada konsesi untuk Honda dan Yamaha, jika tidak, di posisi mana mereka dibandingkan dengan Ducati.”.. mungkin ketinggalan sekabupaten om..
