RiderTua.com – Fabio Quartararo berhasil finis ke-4 dalam MotoGP Jerman. Sejauh ini P4 merupakan hasil terbaiknya musim ini, namun rider Yamaha itu tampak tidak puas dengan hal itu. “Ini bukan hasil yang sesungguhnya. Kami kembali mengalami masalah yang sama. Mulai dari lap pertama hingga terakhir, saya tidak nyaman. Itulah mengapa saya tidak senang. Kami tidak bisa bersaing melawan siapa pun. Kondisinya sulit,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.
Ketidakpuasan Quartararo cukup beralasan, mengingat hasil yang dia capai adalah berkat dari kemalangan yang menimpa beberapa pembalap yang crash bukan karena hasil usahanya sendiri. Hal yang sama juga menimpa rekan setimnya Alex Rins. Rider berusia 29 tahun itu finis ke-10. Terdengar seperti hasil yang memuaskan tapi kenyataannya, dari 18 pembalap yang start hanya 10 yang berhasil melintasi garis finis dan Rins adalah pembalap terakhir.
Fabio Quartararo : Finis 18 Detik dari Pemenang Itu Menunjukkan Seberapa Jauh Kami Tertinggal

Sebagian besar crash terjadi di sektor 1 terutama tikungan 1. Apa yang terjadi di sektor ini? “Angin bertiup agak kencang dari belakang. Jadi kita mencoba mengerem seperti biasa tapi justru sedikit melebar, cengkeramannya agak lemah, kita tidak bisa mengerem terlalu keras, lalu mencoba menekan ban depan dan kemudian kehilangan kendali. Bagi kami kondisi treknya bagus. Karena bagi kami, sama saja. Kami selalu memiliki cengkeraman yang lebih rendah daripada pembalap lain, tetapi saya mulai terbiasa dengan hal itu,” jawab Fabio Quartararo.
Selain itu ban belakang juga terlalu panas di Sachsenring. “Itu normal bagi kami. Kami sama sekali tidak punya grip. Tapi kalau saya terlalu menekan di lap-lap pertama, saya akhirnya tertinggal jauh. Jadi saya berusaha mengontrol balapan sebaik mungkin. Saya tidak membuat kesalahan apa pun dalam balapan, tapi kami finis 18 detik di belakang pemenang. Itu menunjukkan seberapa jauh kami tertinggal dari mereka,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu.

Balapan selanjutnya akan digelar di sirkuit Brno GP Ceko akhir pekan depan. Sirkuit ini menawarkan tingkat cengkeraman yang lebih baik dari Sachsenring. Meski begitu, Quartararo juga tidak yakin-yakin amat bisa meraih hasil yang baik disana. “Jika cengkeraman kami kuat, kami bisa memanfaatkan power mesin dengan maksimal. Tapi kami sudah mendekati batas kemampuan. Jadi masalahnya bukan cengkeraman tapi batas dari performa mesin. Namun, trek dengan cengkeraman kuat selalu sangat menyenangkan,” ujar El Diablo.
Yamaha juga sedang mengembangkan mesin V4 yang sejauh ini baru diuji oleh para tes rider Andrea Dovizioso dan Augusto Fernandez. Dan komentar atau timbal balik mereka semuanya positif. “Saya mendengar hal-hal positif tentang mesin itu. Tapi yang penting bagi saya adalah catatan waktunya. Dan mesin V4 masih sangat lambat. Saya bersemangat melihat potensi motor ini dan melihat bagaimana perkembangannya di masa depan,” pungkas rider asal Nice Prancis itu.