RiderTua.com – Saat jumpa pers usai latihan MotoGP hari Jumat di Sachsenring, Pecco Bagnaia tampak sangat optimis menghadapi dua balapan di Jerman. Namun cuaca berubah saat sprint race hari Sabtu. Juara dunia 3 kali itu tidak kompetitif di lintasan basah dan hanya mampu finis ke-12 tanpa poin dalam balapan 15 lap. Sementara itu, rekan setimnya Marc Marquez semakin tak terkejar setelah berhasil meraih kemenangan sprint ke-10 nya musim ini.
“Saya menyelesaikan balapan 15 lap dengan selisih 20 detik di belakang pemenang. Itu benar-benar membuat saya tak bisa berkata-kata,” ujar Pecco.
Pecco Bagnaia : Bagaikan Mimpi Buruk! Saya Lambat Karena Ban Belakang Minim Cengkeraman
Francesco Bagnaia mengaku bahwa start adalah satu-satunya hal yang positif hari itu. “Saat start, reaksi saya cukup bagus dan mampu berakselerasi dengan baik. Sisanya, bagaikan mimpi buruk. Saya lambat, sangat lambat. Saya ingin memacu lebih keras tetapi saya tidak bisa. Ban belakang minim cengkeraman. Saya kesulitan mendapatkan dukungan dari ban belakang,” ungkap rider asal Turin Italia itu.

Usai latihan bebas, Pecco melihat data dari rekan-rekannya di Ducati, namun analisis data dari pagi hari tidak membantunya untuk melaju lebih cepat dalam sprint. “Saya sudah melihat data dari pembalap lain dan mencoba masuk tikungan dengan lebih cepat. Tetapi gagal, saya tidak bisa melakukannya. Itu mengejutkan saya. Saya berkendara dengan level yang sama sepanjang hari dan melambat. Setiap kali saya mencoba memacu, ban belakang saya selip. Setiap kali saya berusaha lebih keras, saya nyaris terjatuh. Saya satu-satunya pembalap yang tidak bisa memperbaiki performa dari FP2 hingga balapan,” ujar murid Valentino Rossi itu terlihat frustrasi
Suami Domizia itu melanjutkan, “Sulit bagi saya untuk memahaminya. Saya sangat kecewa dengan performa saya. Saya terkejut dengan apa yang saya tunjukkan hari ini. Saya tidak ingat, di mana saya pernah selambat ini saat wet race. Sangat sulit untuk dipahami.”
Selama ini Pecco bukanlah pembalap yang bereputasi buruk saat wet race. “Ketika balapan dalam kondisi wet race pada 2023 dan saya berhasil finis ke-2 tertinggal hanya 0,064 detik di belakang pemenang. Jadi tidak terlalu buruk. Hari ini, saya benar-benar kesulitan sejak lap pertama,” ujar pembalap Ducati itu.
CEO Ducati Claudio Domenicali terus mengikuti perkembangan di paddock secara intensif dan harus menyaksikan pembalapnya Pecco Bagnaia menderita. “Dia selalu mendukung saya. Kami selalu berkomunikasi usai balapan. Dia ingin tahu segalanya, dia juga seorang teknisi. Dia juga selalu berkomunikasi dengan tim saya. Kami memiliki hubungan yang cukup dekat,” ungkap rider berusia 28 tahun itu.

Berbeda dengan Pecco yang kesulitan, dua pembalap Desmosedici GP25 lainnya menunjukkan performa kuat di Sachsenring. Marc Marquez secara impresif menunjukkan bahwa Ducati GP25 berperforma baik di lintasan basah begitu juga dengan Fabio Di Giannantonio yang finis ke-4.
Pecco Bagnaia menguji sasis yang dulu pernah diujinya pada hari Jumat dan mendapatkan feel yang lebih baik. Namun, sasis tersebut tidak digunakan di lintasan basah dalam sprint. “Kami akan mencoba sasis itu lagi. Tapi saat ini, saya tidak tahu kapan kami akan melakukannya. Mungkin kami bisa melakukannya selama tes di Misano untuk lebih memahami situasinya,” ungkapnya.
Dan apa harapannya untuk race hari Minggu? “Kita berharap matahari bersinar terang (dry race). Di lintasan kering, saya memiliki potensi yang lebih besar dan bisa bersaing untuk top 5. Saat kondisi basah, kami harus membuat perubahan besar. Kalau tidak, maka saya akan finis 40 atau 50 detik di belakang pemenang,” pungkas Pecco.
kenapa para penganut 4njin6 kga ada yg blg bezcecci sengaja mengalah ato sengaja membantu mm93 untuk mnjd juara dunia.
ada satu hal lg yg harus kamu ingat jika mm93 towing knpa para penganut 4mjin6 koar” tp jika penganut 4njin6 yg melakukan towing pada mm93 kok pada membisu🤣🤣🤣🤣