RiderTua.com – Alex Marquez memberikan analisa tentang posisinya di klasemen yang lebih dekat dengan Marc dibanding Pecco.. Selain itu tampaknya dia juga menyentil Pecco saat poin Marc kok semakin jauh di klasemen.. Dia mengirimkan pesan yang jelas kepada Pecco Bagnaia dan Fabio Di Giannantonio (yang pakai GP25)…apa itu?
Alex Marquez Sindir Pecco: Marc Makin Jauh? Harusnya Pecco yang Lawan Marc, Bukan Saya!
Pembalap Gresini itu mengatakan bahwa ia seharusnya tidak memperebutkan gelar, melainkan pembalap dengan motor pabrikan Ducati (GP25), dan alasan kenapa ia kini berada di posisi kedua klasemen adalah karena hasil kerja keras.

Meski sempat cedera di Assen dan harus menjalani operasi dua minggu sebelum GP Jerman, Alex Marquez tiba di Sachsenring dengan perasaan optimis. Di trek kering dia tampil cepat yakni posisi kedua di sesi latihan bebas. Namun, pada hari Sabtu, dengan lintasan basah, segalanya berubah total.
Dengan kondisi trek berbahaya karena hujan dan dilarang jatuh lagi sehabis operasi mungkin kondisi inilah yang membuat pembalap Spanyol itu jauh lebih kesulitan. Setelah finis keenam di Q2, ia juga harus berjuang keras di Sprint, finis kedelapan, di belakang Johann Zarco dan Brad Binder.
Meskipun kini tertinggal 78 poin dari Marc, dia masih berhasil menjaga jarak dari Pecco Bagnaia dengan tambahan dua poin dari. Pecco finis di posisi kedua belas (nol poin). Alex menepis kemungkinan bahwa performanya yang kurang memuaskan disebabkan oleh masalah fisik, dan justru menunjuk kurangnya rasa nyaman di lintasan basah sebagai kesulitan utamanya.

“Secara fisik, terutama sola tangan saya, hari ini tidak ada masalah besar. Jika dibilang saya sangat kesakitan. Memang benar adanya, tangan saya sedikit lebih bengkak dan mobilitasnya sedikit berkurang, tapi itu sudah saya duga. Faktanya, yang menjadi masalah saya adalah tidak merasakan performa terbaik dengan motor. Saya tidak menemukan apa yang saya cari. Pada akhirnya, kami berhasil menyelamatkan diri dengan selisih dua poin lebih banyak dari Pecco, meskipun kami kehilangan beberapa poin dari Marc,” jelas Alex yang main hitungan di klasemen.
Raihan ini mengakhiri hasil bagus dimana Alex selalu finis dua teratas di balapan Sprint.. “Wajar sih saya baru cedera. Saya tidak marah. Musim masih panjang, dan mempertahankan rentetan hasil bagus seperti itu hingga akhir hampir mustahil. Selalu ada hari di mana segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan, atau di mana Anda merasa tidak dalam kondisi terbaik. Itu bagian dari permainan.”

Alex juga menganalisis situasi kakaknya, Marc, dan persaingan di puncak klasemen, menyusul kemenangan kesepuluh pembalap dengan nomor #93 itu dari sebelas balapan Sprint. Secara khusus, Alex ingin merefleksikan posisinya saat ini di klasemen…
“Bukan tanggung jawab saya jika Marc semakin jauh poinnya di depan. Seharusnya bukan saya orang yang harus berada di dekatnya sekarang. Seharusnya orang lain… rekan setimnya (Pecco), atau pebalap Ducati lainnya Fabio Di Giannantonio misalnya… Merekalah yang seharusnya bertanggung jawab untuk lebih dekat, atau setidaknya bisa bersaing dengannya (menempel Marc).”.. melihat motor yang dipakai Diggia adalah GP25, Pecco jelas tersenggol sangat keras dengan ucapan Alex ini..selain Pecco pakai GP25, dia adalah rider pabrikan…

“Memang benar saya di sini (lebih dekat dengan Marc), tetapi bukan karena kebetulan.. karena kami telah bekerja keras. Ini bukan keberuntungan. Tetapi terus terang ini bukan posisi ini seharusnya bukan untuk saya. Kami kehilangan poin, tetapi tujuan saya bukan hanya untuk tetap fokus mengejar yang di depan, tetapi juga untuk mempertahankan diri dari mereka yang mengejar saya. Dan hari ini kami berhasil meraih dua poin dari Bagnaia. Memang benar Marc semakin menjauh, tetapi Marc bukan lawan kami.”
Ada juga komentar tentang saat sulit yang dialami Bagnaia, yang finis sebagai pembalap Ducati terburuk… “Kalau balapan di trek basah itu memang seperti lotere (undian). Kadang merasa nyaman, kadang tidak di sirkuit yang berbeda.. Kadang tiba-tiba merasa tidak nyaman, kadang sebaliknya. Hanya karena Anda kuat di suatu hari bukan berarti akan selalu seperti itu. Bahkan terkadang tidak ada feeling apa pun. Itulah sebabnya, ketika seorang pembalap cepat di kondisi kering, mereka cenderung membenci hujan.. Segalanya menjadi lebih tidak pasti dan banyak pembalap lain bisa lebih cepat dari kita.”

MUNGKIN ALEX MARQUEZ JENGKEL DITUDUH MENGAWAL KAKAKNYA DAN TIDAK MAU MENYERANG KAKAKNYA..KARENA BUKAN TANGGUNG JAWAB DIA
Baca Juga : Hasil Sprint Race MotoGP Jerman 2025: Marquez Juara, Tapi Tegur Diri Sendiri