Home MotoGP Cuma Kencang 1 Lap, Fabio Quartararo Khawatir Nggak Bisa Tempur di Balapan!

    Cuma Kencang 1 Lap, Fabio Quartararo Khawatir Nggak Bisa Tempur di Balapan!

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    RiderTua.com – Fabio Quartararo kembali menunjukkan kecepatannya di fast lap pada hari Jumat di MotoGP Sachsenring. Rider Yamaha itu berhasil menempati posisi ke-4 sekaligus menjadi pembalap non-Ducati tercepat dan tertinggal 0,453 detik dari catatan waktu terbaik Fabio Di Giannantonio.

    Meski begitu, El Diablo tidak memiliki ekspektasi tinggi untuk dua balapan di GP Jerman akhir pekan ini. Dia ragu, performa satu lapnya yang kuat bisa berpengaruh pada balapan. “Saya tidak memiliki race pace yang baik, tetapi kami tahu kami cukup cepat dalam satu lap. Saya harap dalam beberapa minggu atau bulan mendatang, kami akan menemukan solusi untuk meningkatkan race pace kami,” ungkap juara dunia MotoGP 2021 itu kecewa.

    Fabio Quartararo Kesal : Memang Harus Fokus Pada Motor 2026 Tetapi Juga Harus Memperhatikan Musim Ini

    Hasil Practice MotoGP Jerman 2025
    Hasil Practice MotoGP Jerman 2025

    Ketika Fabio Quartararo ditanya, mengapa ada perubahan yang begitu besar antara performa dalam satu lap dengan race pace? Rider asal Prancis itu menjawab, “Kami membutuhkan cengkeraman yang lebih baik agar motor tidak mudah selip. Dengan begitu, kami tidak perlu menekan ban terlalu keras agar tidak membuatnya terlalu panas. Terutama dinding samping ban yang menjadi terlalu panas. Itu salah satu masalahnya. Ban kami terlalu panas dan lebih banyak selip, yang berdampak negatif pada performa.”

    Motor Yamaha saat ini memiliki kekuatan dan kelemahan yang cukup mencolok. Salah satu hal positifnya adalah feel bagian depan M1 yang sangat menyakinkan. Namun para pembalap harus menekan bagian depan terlalu keras untuk bisa mencapai catatan waktu yang cepat. “Keseimbangan motor kami tidak terlalu bagus. Kami perlu meningkatkan performa di area ini,” tuntut Quartararo.

    Masalah utama bagi Yamaha adalah pengereman. Di tikungan 1, roda belakang M1 sering terangkat tinggi. “Kami tidak bisa mengurangi kecepatan motor dengan baik, karena roda belakang kehilangan kontak dengan aspal secara signifikan. Sementara itu, pembalap lain dapat menjaga kedua roda tetap menyentuh aspal saat mengerem. Sedangkan kami hanya mengandalkan rem depan. Feel pada bagian depan sangat baik, tetapi performanya sendiri kurang bagus,” keluh El Diablo.

    Fabio Quartararo
    Fabio Quartararo

    Quartararo mengaku bahwa feel pada bagian depan yang bagus merupakan berkah sekaligus kutukan. “Tahun ini saya banyak mengalami crash gara-gara bagian depan karena saya harus menekan terlalu keras. Kami memberikan tekanan lebih besar pada roda depan dibandingkan yang lain. Saya tidak bisa menggunakan roda belakang untuk mengerem motor,” imbuhnya.

    Rekan setimnya Alex Rins yang berada di posisi ke-19 atau kedua dari belakang pada hari Jumat, memperkirakan bahwa Yamaha tidak akan melakukan pengembangan lebih lanjut pada motor saat ini hingga akhir musim karena fokus beralih ke mesin V4 yang baru.

    Quartararo sama sekali tidak menyukai situasi ini. “Tentu saja kami harus fokus pada motor 2026, tetapi kami juga harus memperhatikan musim ini. Saya rasa kami bisa memanfaatkan pengalaman dari musim ini untuk tahun depan. Saya harap mereka terus fokus pada motor saat ini, meskipun motor 2026 adalah prioritas. Kami masih jauh tertinggal, terutama dalam hal race pace saat kondisi sulit. Kami belum bisa konsisten. Kami hanya konsisten di trek dengan cengkeraman yang kuat,” pungkas rider berusia 26 tahun itu kecewa.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini