RiderTua.com – Ketika rasa percaya diri Pedro Acosta terhadap RC16 tinggi, rider KTM berusia 21 tahun itu mampu menorehkan hasil apik dalam balapan. Seperti yang terjadi di TT Assen dua pekan lalu, saat dia finis ke-4 dalam balapan utama. Fakta bahwa dia gagal meraih podium tidak membuat Acosta berkecil hati. Dengan konsisten bertarung di lini depan, membuatnya tenang.
Menjelang MotoGP Sachsenring, Acosta mengatakan, “Hal utama adalah tetap tenang. Tahun lalu, kami mengalami akhir pekan yang sulit dan tidak ada yang berjalan baik untuk waktu yang lama. Tetapi akhirnya kami mampu membalikkan keadaan di balapan.”
Pedro Acosta : Borja Gomez Meninggal Tapi Balapan Tetap Berlangsung, Ini Penghinaan Terbesar

Tahun lalu dalam debutnya di MotoGP bersama tim GasGas Tech3, Pedro Acosta finis di posisi ke-7 di GP Jerman. Ini membuktikan bahwa Sachsenring sangat cocok dengannya, dimana rider berjuluk Hiu Mazarron itu berhasil memenangkan balapan kelas Moto2 dan Moto3 disini.
Namun ada satu aspek di Sachsenring yang sangat penting bagi Acosta yaitu cuaca termasuk kemungkinan akan turun hujan. “Kami harus memantau cuaca di sini. Namun secara umum motornya normal bahkan dalam kondisi sulit. Kami hanya perlu menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya. Harus tetap tenang,” ujar rekan setim Brad Binder itu.
Beberapa hari yang lalu, pembalap muda Spanyol Borja Gomez meninggal dunia setelah crash di Magny-Cours Prancis. Apa yang bisa Acosta katakan terkait insiden yang menimpa rekan senegaranya tersebut?
Setelah menghela nafas panjang, dengan nada kesal Acosta mengatakan, “Saya kenal baik dengan Borja, dia tinggal hanya setengah jam dari rumah saya. Menerima kabar itu benar-benar sangat menyakitkan. Menurut saya, membiarkan balapan tetap berlangsung meski ada insiden seperti ini merupakan penghinaan terbesar yang pernah saya alami dalam hidup saya. Orang-orang yang menyelenggarakan acara semacam itu seharusnya mencoba berada di posisi sebagai orang tua yang kehilangan seorang anak. Kami selalu bilang, ‘acara harus tetap berjalan’, tetapi nyawa lebih berharga daripada balapan.”
Ya udh km aja sendiri psg bendera setengah tiang trs jgn lomba sampai 100 hri
Anak kemrin yg sotoy ya bgini…apa hubungannya penghinaan dgn kmtian org itu..acosta itu berbakat tapi berbakat kurang baik antagonis ni anak
Memang empati tidak bisa dipaksakan, tapi jangan kira yg tidak punya empati tidak akan dituntut penjelasan alasan apa yg menyebabkan tidak menghargai nyawa manusia.
Rookie sombong tdk akan bertahan lama di motogp kecuali kulit mukanya tebal
Resiko pembalap dan untuk itu anda mendapat uang besar dlm kesenangan menjalankan hobi mu anak muda… Saat anda berada di posisi unggul hampir mndekati finis lalu tiba” dihentikan karena ada kabar pembalap meninggoy diarena balap lain.. ” Aacchh… Sial knp ada apa knp di stop saat W mo menang..??? ” .. Itu sumpah serapah mu kawan.. 🤣🤣🤣🤣