RiderTua.com – Marc Marquez memang pantas dijuluki ‘King of Sachsenring’. Rider Ducati Lenovo itu sukses memenangkan total 11 balapan disana secara beruntun mulai 2013 hingga 2019 dan juga pada 2021 ketika masih membalap untuk Honda. Namun tahun lalu ketika berada di tim Gresini Ducati, juara dunia 8 kali itu gagal lolos langsung Q2 tapi mampu finis ke-6 dalam sprint dan ke-2 dalam balapan utama.
Marc mengatakan, “Di Sachsenring, ekspektasinya tentu sangat tinggi setiap tahun. Saya ingin memberikan yang terbai, dan itu berarti saya harus bersaing untuk meraih kemenangan. Tetapi itu juga berarti saya harus memahami kondisi trek, cuaca, dan yang terpenting situasi di klasemen. Jadi saya harus mencetak poin dan memberikan yang terbaik. Keunggulan saya di klasemenmemang solid, tetapi musim masih panjang.”
Marc Marquez : Sering Menang Tapi Juga Sering Crash dan Cedera di Sachsenring

Pada 2023, ibu jari Marc Marquez patah dan tidak dapat balapan di GP Jerman. “Sepertinya tahun ini saya mendapatkan poin maksimal di trek yang sulit dan justru membuat kesalahan di trek favorit saya (crash di Austin dan Jerez saat memimpin balapan). Jadi saya harus sangat fokus, berusaha memaksimalkan pengalaman ini, dan memberikan yang terbaik. Saya sering menang banyak di sini, tetapi juga sering crash dan cedera dalam 2 tahun terakhir. Tetap tenang, tetap bersemangat, dan saya akan mencoba merasakan feel pada motornya,” jelas rider berusia 32 tahun itu.
Sehari sebelum GP Jerman, Borja Gomez meninggal dunia setelah crash di Magny Cours Prancis. “Ini adalah berita yang tidak ingin kita terima atau baca. Saya bertemu dengannya dan ayahnya musim dingin lalu di Spa dan berlatih bersamanya. Hal-hal seperti ini selalu sulit, tetapi lebih sulit lagi jika kita mengenalnya. Kami mendoakan yang terbaik bagi keluarganya. Namun dalam kasus seperti ini, semua federasi harus membantu keluarganya. Itu yang terpenting,” pungkas rekan setim Pecco Bagnaia itu.