Home MotoGP Bos Tim Aruba.it Ducati : Sekarang Tidak Harus dari Moto2 untuk Bisa...

    Bos Tim Aruba.it Ducati : Sekarang Tidak Harus dari Moto2 untuk Bisa Naik ke MotoGP dari Superbike Pun Bisa

    Nicolo Bulega - Pecco Bagnaia - Ducati
    Nicolo Bulega - Pecco Bagnaia - Ducati

    RiderTua.com – Menjelang seri WSBK di Donington Park akhir pekan depan, tim pabrikan Aruba.it Ducati Nicolo Bulega memimpin klasemen hanya unggul tipis 9 poin dari Toprak Razgatlioglu. Pada 10 Juni lalu, kontrak rider asal Italia itu di Superbike diperpanjang hingga akhir 2026. Selain itu, Bulega juga akan berperan sebagai tes rider dan melakukan pengembangan untuk proyek MotoGP Ducati bersama tes rider kawakan Michele Pirro. Keduanya akan mentransisikan Desmosedici dari 1000cc ke 850cc dan akan menggunakan ban Pirelli mulai 2027.

    Ducati ingin mengembangkan Bulega untuk terjun di MotoGP. “Sebelumnya kami pernah membawa pembalap dari Kejuaraan Dunia Superbike ke Kejuaraan Dunia MotoGP, mungkin kami harus kembali ke pendekatan itu. Kami akan membiarkan pembalap muda berkembang di Superbike dan kemudian membawa mereka ke MotoGP, itulah idenya,” ujar Direktur Olahraga Ducati Mauro Grassilli.

    Bos Tim Aruba.it Ducati : Sekarang Tidak Harus dari Moto2 untuk Bisa Naik ke MotoGP dari Superbike Pun Bisa

    Dari 6 pebalap Ducati MotoGP yang saat ini berkompetisi, 4 di antaranya terikat kontrak langsung dengan Ducati yakni Marc Marquez, Pecco Bagnaia, Fermin Aldeguer dan Fabio Di Giannantonio.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    Davide Tardozzi (DUCATI)- Nicolo Bulega - Toprak Razgatlioglu
    Davide Tardozzi (DUCATI)- Nicolo Bulega – Toprak Razgatlioglu

    Seperti diketahui, Toprak Razgatlioglu akan berkompetisi di MotoGP bersama tim Pramac Yamaha mulai tahun depan. Pemilik tim Aruba, Stefano Cecconi mengatakan, “Sejak tersiar kabar bahwa Toprak akan pindah dari Superbike ke MotoGP, Nicolo juga dipersepsikan berbeda. Untuk saat ini, dia hanya akan melakukan tes dengan motor MotoGP. Namun idenya adalah jika tes berjalan dengan sangat baik dan dia sangat cepat, dia juga bisa mendapatkan kesempatan untuk pindah ke MotoGP.”

    “Kini jauh lebih banyak orang yang memahami bahwa WSBK juga bisa menjadi jalur menuju MotoGP, jika membalap di Superbike dan mendominasinya. Atau jika kita mampu membuktikan bahwa kita sangat cepat. Hal itu bahkan mungkin lebih berarti daripada jika kita termasuk di antara pembalap top di Moto2. Namun perubahan pola pikir ini tidak akan terjadi secara tiba-tiba, dibutuhkan waktu,” imbuhnya.

    Toprak Razgatlioglu - Pramac Yamaha
    Toprak Razgatlioglu – Pramac Yamaha

    Menurut Cecconi, jika seorang pembalap sangat berbakat maka dia akan tampil sangat baik di kelas mana pun. Faktanya, motor superbike tidak jauh berbeda dari motor MotoGP. Tapi dalam hal elektronik, MotoGP sangat kompleks. Dengan mengendarai motor superbike modern, pembalap bisa belajar cara menangani elektronik dan memanfaatkan potensinya secara maksimal. Ada lebih banyak perangkat elektronik di Superbike daripada di Moto2.

    Bukan bagian dari konten editorial.

    “Di Moto2, kita harus berbakat untuk bisa sukses. Namun dalam hal elektronik, kita memulai dari nol di MotoGP. Superbike juga memiliki mesin yang bertenaga. Hingga beberapa tahun yang lalu, tampaknya hanya ada satu jalur menuju MotoGP. Kini, seorang pembalap Moto2 juga bisa mengikuti Superbike, membuktikan kemampuannya di sana, dan kemudian dipertimbangkan untuk naik ke MotoGP,” pungkas Cecconi.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    1 KOMENTAR

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini