RiderTua.com – Marc Marquez kini memimpin klasemen MotoGP 2025 dengan lebih nyaman tanpa lawan berat setelah menang di GP Assen. Ia mungkin akan mengubah pendekatannya di paruh kedua musim ini.
Marc Marquez Ubah Strategi Setelah Kemenangan Besar di Assen
Akhir pekan MotoGP di Assen awalnya berjalan berat bagi Marc Marquez, dengan dua crash pada hari Jumat, namun semua berbalik dan berakhir dengan kemenangan di Sprint dan balapan utama Minggu. Cedera saudaranya Alex merusak sebagian perayaannya di GP Belanda, tetapi dengan kondisi itu memungkinkannya untuk memperlebar jarak di klasemen dengan 68 poin atas pebalap Gresini tersebut dan 126 poin atas rekan setimnya Pecco Bagnaia.
Kecelakaan Alex Marquez pada hari Minggu di Assen menguntungkannya dalam hal kejuaraan. Pembalap tim Lenovo Ducati tersebut telah memperoleh lebih banyak posisi di klasemen dan dapat menatap ke depan dengan pendekatan baru. Dominasi pebalap Spanyol tahun ini sangat mengesankan: rider dengan ‘plat nomor’ #93 itu telah menang sembilan kali di Sprint MotoGP dan enam kali di balapan panjang hari Minggu, dari sepuluh kesempatan masing-masing.
Bahkan dua crash pada hari Jumat di Belanda tidak berhasil meredam keinginannya untuk menang. Ia bangkit kembali, mengalahkan para rival internal maupun eksternal, dan menang tanpa terlalu banyak masalah.
“Kami mengggunakan motor yang sama seperti di Mugello, jadi dengan set-up yang sama, dan kami tidak mengubah apa pun. Perbedaan terbesar adalah aerodinamika, tetapi hanya karena saya mengalami kecelakaan dengan motor lain di FP1,” jelas juara dunia delapan kali itu setelah GP Assen.
“Setelah itu, saya gantai pakai ke motor Ducati dengan paket aerodinamika baru dan terbiasa dengannya, jadi kami melanjutkannya. Saya pikir itu salah satu kekuatan saya, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dengan situasi baru. Kami akan menilai ulang di Sachsenring, karena kami tidak yakin apakah aerodinamika baru benar-benar membawa keuntungan.”
Sirkuit Jerman – Sachsenring secara historis telah menjadi ‘taman bermain’ bagi Marc Marquez, yang membanggakan sebelas kemenangan di sini di semua kelas, tetapi ia masih belum mengoleksi kemenangan di MotoGP dengan Ducati.
Sulit dibayangkan bahwa seorang pebalap sekaliber dia, yang tidak pernah berhenti menyerang dan mengungguli para pesaingnya, dapat mengubah filosofinya. Sulit untuk berpikir bahwa dia sudah ingin mempertahankan keunggulannya di klasemen, tetapi setelah jeda musim panas tingkat kedewasaannya dapat mengalahkan instingnya.
“Tentu saya akan tetap menyerang dan mencoba mencetak poin sebanyak mungkin. Tetapi saya akan memperhatikan dengan saksama: jika seseorang lebih cepat, maka saya akan melaju lebih cepat,” jelas rider dari Cervera itu.
“Musim belum setengah jalan dan masih banyak balapan yang harus dilalui, tetapi keunggulan saya cukup bagus. Saya pikir saya dapat mulai menatap kejuaraan.”
Cedera adiknya Alex Marquez pada metakarpal kedua tangan kirinya seharusnya tidak menghambat kehadirannya di Sachsenring. Sehari setelah balapan MotoGP terakhir di Belanda, dia menjalani operasi tetapi masih belum ada lampu hijau resmi dari otoritas kesehatan. Pemeriksaan medis semakin ketat dan berat, tetapi di pit mereka yakin akan melihatnya lagi akhir pekan depan.
Selama pramusim Raul Fernandez menjalani operasi serupa dan pulih dalam seminggu. Bagaimanapun, bahkan jika pebalap Gresini itu kembali, lawan sejati Marc adalah dirinya sendiri. Saat ini, tampaknya tidak ada yang mampu menghentikannya…
