RiderTua.com – BYD M6 menjadi sorotan sejak diluncurkan di Indonesia sekitar setahun lalu, karena menjadi mobil listrik terlaris sepanjang tahun 2024. Namun kehadirannya justru memancing perhatian BMW karena memakai nama yang sama dengan salah satu produknya. Sehingga mereka mengajukan gugatan terhadap merek asal Negeri Tirai Bambu tersebut, tapi akhirnya ditolak oleh pengadilan.
BMW Menggugat BYD Gara-gara Nama Mobil Listriknya
Boleh dibilang M6 menjadi mobil listrik yang sangat menarik ketika pertama kali diluncurkan di Indonesia. Dengan harga yang lumayan terjangkau serta modelnya berupa mobil MPV, tidak heran kalau penjualannya bisa menjadi yang nomor satu sepanjang tahun 2024. Bahkan penjualannya mampu mengungguli model BYD lainnya, seperti Seal, Dolphin, hingga Atto 3.
Namun namanya ini yang membuat BMW menggugat merek tersebut dan menyeretnya ke pengadilan. Setelah melalui proses yang panjang, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan untuk menolak gugatan BMW, sehingga BYD bisa mempertahankan nama M6. Sementara BMW sebagai penggugat harus membayar biaya perkara sebesar Rp 1,07 juta.
Pantang Menyerah
Memang BMW punya mobil dengan nama serupa, hanya saja M6 sudah tidak dijual lagi di pasar global sejak tahun 2018. Sementara BYD sudah memakai nama M6 sejak tahun 2010 silam, itupun untuk mobil MPV berukuran lebih besar yang hanya dijual di kampung halamannya. Nama tersebut kembali dipakai untuk versi global dari Song Max versi listrik murni, meski di negara lain seperti Filipina dan India modelnya dijual sebagai eMax 7.
Walau gugatannya ditolak, nampaknya BMW masih ingin belum menyerah sampai disitu saja. Mereka mungkin akan mencoba untuk melakukannya lagi, meskipun mungkin akan selalu berakhir dengan gugatannya yang ditolak.
