RiderTua.com – Setelah finis kelima dalam balapan sprint, Pecco Bagnaia mampu tampil lebih solid pada balapan utama hari Minggu. Pembalap Italia itu bahkan memimpin di balapan yang merupaka ulang tahun TT Belanda.. namun di akhir race dia hanya mampu finis ketiga. Tidak heran, ada perasaan campur aduk dirasakan oleh mas Pecco..
Pecco Bagnaia: Meski Finish ke-3 Masalah Motor Tetap Sama
Di race Minggu, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia tampil jauh lebih efisien sejak awal balapan daripada pada sprint hari Sabtu. Juara dunia dua kali dari tim pabrikan Ducati itu melakukan start terbaiknya dan memimpin balapan selama lima lap pertama.

Kemudian Bagnaia mengalami krisis singkat. Pertama, Marc Marquez menyalip, kemudian Marco Bezzecchi dan Pedro Acosta yang juga merangsek-menyerbu untuk menyalipnya. Namun di balapan Belanda kali ini, pembalap Italia itu tidak menyerah. Bagnaia menemukan kecepatannya kembali ke balapan, secara mengesankan mencetak lap tercepat (fast lap), dan merebut kembali posisi ketiga dari Acosta.
Namun, pembalap Italia yang kini menempati peringkat ketiga di Kejuaraan Dunia itu finis di belakang rekan setimnya Marc Marquez dan rekan senegaranya Marco Bezzecchi, yang menjadi wakil paling sukses dari ‘padepokan’ VR46 Academy di hari Sabtu.

Tak heran jika Pecco menggambarkan hasil balapan Belanda dengan satu kata “manis-pahit.” Bagnaia berujar.. “Ada beberapa hal yang sangat positif di Assen, dan di di balapan saya memiliki kecepatan untuk finis di podium. Namun, tidak ada yang berubah dalam kenyataan bahwa saya memiliki masalah yang sama ( masalah motornya belum kelar).”
Kenapa dia bilang belum berhasil menyelesaikan masalah pada motornya adalah: Fakta Bagnaia tahun 2022, 2023, dan 2024 tidak dengan mudah goyah dan mudah dikalahkan begitu saja saat ia memimpin. Pada tahun 2025, Pecco masih kurang percaya diri dengan Desmosedici GP25.
Pecco kehilangan sembilan poin lagi dari pemimpin klasemen Marc Marquez pada hari Minggu, dia menegaskan.. “Kami semua berada di level yang tinggi dan feeling dengan motor saat memimpin balapan sangat bagus, tetapi ketika Marc menyalip (berada di belakang pembalap lain), feeling dengan motor saat memasuki tikungan tidak lagi sebaik sebelumnya.”.. Apakah mungkin pengaruh aerodinamika motor?
Baca 👉KLASEMEN MotoGP Belanda 2025 setelah Marc Marquez menang lagi di balapan utama Minggu
Pecco kemudian diuntungkan oleh Pedro Acosta, yang sebelumnya tampil agresif, juga sempat melambat dan menurun ritme-nya. Saat motor KTM itu berada di belakangnya Bagnaia menjadi lebih santai. Baru kemudian Pecco mencatatkan lap tercepat dalam balapan dan mendekati posisi terdepan lagi.
Tetapi itu tidak pernah cukup untuk menyerang ke dua pembalap terdepan.. “Seperti biasa, saya mencoba segalanya, saya ingin meraih lebih banyak, tetapi saya sudah mencapai limit saya. Meskipun saya terus mendekat, posisi ketiga adalah yang maksimal hari ini.”
Pecco Bagnaia mengokohkan posisi ketiganya di klasemen Kejuaraan Dunia. Fakta bahwa Bagnaia mampu meninggalkan kedua pembalap VR46 dengan motor Ducati pada hari Minggu merupakan kemenangan kecil baginya…yang biasanya Diggia tampil cepat juga..