RiderTua.com – Fabio Quartararo berhasil meraih 4 kali pole position musim ini. Ini menunjukkan bahwa Yamaha sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Namun masalahnya, belum ada satu pun pole yang berujung pada kemenangan. Satu-satunya hasil terbaiknya adalah finis ke-2 di MotoGP Jerez. Bahkan dalam 3 pole tersebut, dia selalu gagal finis dua diantaranya harus berakhir di gravel.
Begitu juga yang terjadi di sprint Assen hari Sabtu. Padahal El Diablo sempat memimpin di awal namun terus merosot hingga di posisi ke-6 sebelum crash. Ini bukan masalah strategi, Quartararo harus memakai ban bekas demi menyimpan ban baru untuk balapan hari Minggu. “Memang tidak membantu, tetapi itu bukan alasan saya crash,” tegasnya.
Fabio Quartararo : Tahun Ini Belum Pernah Menyalip Satupun Lawan
Menurut Fabio Quartararo penyebab utamanya adalah dia harus selalu gas pol dengan motornya bahkan terkadang melampaui batasnya. Rider asal Prancis itu merasa frustrasi karena terhambat oleh kemampuan motor yang terbatas, meski sudah start dari posisi terbaik. “Saya tahu saya adalah pembalap yang bagus. Tetapi bahkan saya tidak tahu, kapan terakhir kali saya menyalip seseorang dalam balapan. Rasanya tahun ini belum pernah,” ungkap El Diablo.
Quartararo menambahkan, “Saat ini mustahil untuk bersaing melawan para pebalap di barisan terdepan. Paling banter, kami hanya bisa mengimbangi. Saya memang cepat, tetapi untuk bertarung melawan pembalap lain kami belum mampu. Ini adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dan kami masih belum bisa melakukannya.”
Baca : Hasil Sprint Race MotoGP Belanda 2025: Marc Marquez Menang
Yamaha masih kalah di trek-trek yang membutuhkan top speed dan akselerasi yang tinggi. Mesin V4 baru yang seharusnya memberi M1 lebih banyak power, masih jauh dari kata sempurna. Saat ini Quartararo harus memaksimalkan performa motor dengan kondisi seadanya.
“Kami kehilangan begitu banyak waktu di lintasan lurus sehingga saya harus menebusnya saat masuk tikungan. Di Assen kami kalah 0,2 detik di trek lurus. Di akhir balapan sprint 13 lap, kalau dikumpulkan kami total kalah 2,6 detik. Di setiap lap saya harus melaju seolah-olah saya sedang dalam kualifikasi,” ungkap rekan setim Alex Rins itu.
Itu artinya Quartararo harus berani mengambil risiko maksimal, tapi hasil bagus tetap sulit diraih. “Dengan kondisi seperti ini, kami tidak bisa meraih hasil terbaik. Saat berakselerasi dari tikungan lambat ke trek lurus, itulah titik terlemah kami. Kami tidak memiliki power mesin yang memadai. Dan kami tidak dapat menggunakan power yang ada, karena roda belakang gampang selip,” pungkas juara dunia MotoGP 2021 itu.
Masalah serupa juga dikeluhkan 3 pebalap Yamaha lainnya. Namun hanya Quartararo yang mampu tampil maksimal dengan M1 setidaknya di sesi kualifikasi.
