RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio finis di posisi ke-4 dalam sprint 13 lap di Assen tertinggal 2,2 detik dari pemenang Marc Marquez. Yang menarik, rider VR46 Ducati itu berhasil mengalahkan pembalap tim pabrikan Ducati yang mengendarai motor GP25 yang sama dengannya Pecco Bagnaia.
“Saya benar-benar tampil kuat. Khususnya pada pengereman, saya memiliki keunggulan yang menentukan dibanding banyak pembalap lain. Gap hanya 2 detik dari pemenang tidaklah buruk dan menunjukkan posisi tim kami,” ujar rider berusia 26 tahun itu.
Fabio Di Giannantonio : Jika Berhasil Mengetahui Cara Mengalahkan Duo Marquez, Saya akan Memberi Tahu Semua Orang

Dari 6 pembalap Ducati, Fabio Di Giannantonio adalah yang paling lemah di kualifikasi. Rider asal Roma Italia itu hanya menempati posisi ke-8 tertinggal 0,678 detik di belakang peraih pole position Fabio Quartararo. Dia tahu dimana letak kekurangannya. “Saya terlalu lemah di sesi kualifikasi. Masalahnya selalu sama. Ketika saya ingin gas pol untuk mencetak fast lap, saya sering meleset dari racing line ideal dan melebar,” ungkap Diggia.
Apakah sekarang dia tahu cara untuk mengalahkan Marquez bersaudara? “Saya akan mencoba. Jika berhasil, saya akan memberi tahu semua orang,” ujar Diggia sambil tertawa.
Untuk race hari Minggu, Di Giannantonio memiliki beberapa target. “Bagi saya sprint race seperti tes. Jika menempuh lebih banyak lap, mungkin saya bisa maju lebih jauh kedepan. Saya harus start dengan lebih baik. Karena kalau kita berada di depan sejak awal maka risikonya jauh lebih kecil dan peluangmu menjadi lebih besar,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.
Saya sebagai penonton setia motogp juga merasakan begitu. Akex sebenarnya berpotensi mwnyalipbkakaknya, ttpbitu tidakbpernah dilakukannya. Kompetisi menjadi kurang fair.
udah diprediksi sebelumnya DUCATI bakal senasib dgn HONDA, dimana setelan motor hanya utk marquez, pembalap lain bakal menderita, karna DUCATI udah tunduk terhadap sponsor bawaan marquez
ducati cerdas….. 2027 regulasi baru motor baru semua dari 0 lagi.
2 musim ini yg penting ducati tetap juara biar sponsor kenceng.
mmng sulit bersaing dengan Marques bersaudara.Masih ingat MotoGP THN 2015.persaingan antara Lorenso sama Rosi untuk juara,namun Lorenso menjadi perusak bagi Rosi untuk juara.Apalagi bersaing dgn kakak beradik😁
Pengalaman MotoGP 2015,saat Marquez mengawal Lorenzo juara.Yang korban Rosi
baru naik podim, dah sesumbar.. mmg anak didiknroasi agak laen…
memang Marc berbeda kelas untuk saat ini belum ada sehebat dia
ngomong sih gampang, tapi kenyataan di sirkuitnya tidak seperti yang di bayangkan. mereka memprovokasi AM supaya fight dengan MM93. ujung ujungnya crash..siapa yang beruntung? Dan apa salahnya jika AM73 mendukung MM93.. waktu MM93 terpuruk siapa orang dekat yang mensupportnya,pasti keluarga besar Marquest. Bravo utk Marquest Family